Kamis, 18 April 2024

Wow! Aswaja: Sungguh Keji Fitnah Terhadap Rini Soemarno

JAKARTA- Berita aliran dana yang masuk ke Menteri BUMN, Rini Soemarno sebesar 5  juta US dollar merupakan upaya pembunuhan karakter pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengganggu jalannya proyek kereta cepat yang dijalankan pemerintah. Hal ini disapaikan oleh Koordinator Nasional Relawan Aswaja (Ahli Sunnah Wal Jamaah), Arief Rachman kepada Pers yang diterima Bergelora.com di Jakarta Kamis (14/4)

“Sungguh keji fitnah terhadap Rini Soemarno,” ujarnya.

Ia menjelaskan, mengutip isi berita yang muncul di www.brudirect.com (brunei’s No.1 News Website) sebelumnya dan telah dihapus belakangan, menunjukkan terdapat kesalahan fatal isi pemberitaan yang disebarluaskan melalui jejaring media sosial. Salah satu kesalahan fatal yang dibuat adalah menyatakan bahwa Zhou Yong Kang dan Ji Wenlin yang masing-masing divonis 14 tahun dan 8 tahun penjara ikut serta dalam Ground Breaking Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Padahal, keduanya sudah dipenjara sejak 2014 silam. Jika kita ikuti, ground breaking baru sekitar 4 bulan lalu. dan itu berarti jauh sekali dari sejak kedua orang tersebut masuk penjara,” jelasnya.

Kemudian menurutnya, muncul isu adanya aliran dana yang diberikan kepada Rini Soemarno senilai 5 juta Dollar, menurut cerita, Zhou kirimkan uang ini sebagai fee untuk menteri yang sukses memenangkan perusahaan mereka dalam proyek kereta cepat.

“Isu ini juga sangat tidak rasional, mengapa demikian karena pembahasan kereta cepat baru dimulai pada paruh tahun 2015, bahkan baru ramai setelah bulan September 2015, itu berarti sulit sekali menjangkau informasi bahwa Rini Soemarno telah terima uang sebelum mereka dipenjara tahun 2014,” ujarnya.  

Arif Rachman meminta agar jangan lagi ada berita bohong yang menyudutkan seseorang beredar di masyarakat. Pihak-pihak yang sengaja menyebarluaskan berita bohong tersebut seharusmya membuka seterang-terangnya fakta, mengingat bahan berita yang menulis tersebut sudah dihapus dan sulit dimintai tanggungjawab atas isi berita yang telah menjadi rumors.

“Kami juga mensinyalir, ada permainan dari pihak-pihak yang kalah dalam proyek kereta cepat atas munculnya isu tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membantah dirinya menerima uang sebesar 5 juta dolar AS dari terpidana korupsi di Tiongkok Ji Wenlin, yang telah divonis 12 tahun penjara.

“Tolong paparkan buktinya, jangan sembarangan menuduh,” kata Rini kepada pers usai acara perayakan ulang tahun ke-18 Kementerian BUMN di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (13/4).

Rini menambahkan dia siap dipanggil jika memang berdasarkan fakta yang ada dia terlibat dalam jaringan korupsi Ji Wenlin.

“Panggil saya kalau memang benar adanya, jangan memfitnah,” ujar dia.

Kabar tentang adanya aliran dana ke Rini merebak setelah beberapa media menyebut namanya ke dalam pusaran korupsi yang melibatkan Ji Wenlin, mantan Deputi Gubernur Provinsi Hainan.

Adapun kasus Ji Wenlin di Tiongkok, menurut Reuters yang bersumber dari Xinhua, adalah dia secara sah terbukti menerima 20,4 juta Yuan atau 3,2 juta dolar AS dalam bentuk aset dan suap dikurun waktu 2002-2013.

Ji Wenlin, yang telah diselidiki sejak tahun 2014, memiliki hubungan dengan Zhou Yongkang, mantan petinggi keamanan dalam negeri Tiongkok, termasuk pejabat senior Partai Komunis Tiongkok, yang telah divonis penjara seumur hidup.

Zhou Yongkang disebut telah memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi, menerima suap yang ditujukan untuk pribadi beserta keluarga dan membocorkan rahasia negara.

Beberapa pejabat Tiongkok lain yang terkait kasus Zhou Yongkang adalah Wong Yongchun, mantan Deputy General Manager perusahaan minyak terbesar Tiongkok China National Petroleum Corporation (CNPC) yang telah divonis 20 tahun penjara. (Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru