Jumat, 29 Maret 2024

SEGERA….! DR. Kurtubi: Agar Tak Terjebak pada ‘Middle Income Trap’, Bangun PLTN Menopang Industrialisasi

DR Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen. (Ist)

JAKARTA- Sudah waktunya listrik dari Nuklir (PLTN) bisa dimanfaatkan untuk menopang industrialisasi di tanah air. Masuknya PLTN dalam Sistem Kelistrikan Nasional tidak bisa dihindari karena kita butuh tambahan pembangkit listrik yang sangat besar agar kita tidak terjebak didalam ‘middle income trap’. Demikian Anggota DPR-RI dari Partai Nasdem, DR. Kurtubi kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (15/7).

“Hadirnya PLTN adalah untuk melengkapi pembangkit-listrik yang sudah ada saat ini, termasuk listrik bersih dari energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga bayu dan lainnya yang secara alamiah bersifat intermitten,” ujarnya.

Menurutnya, energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga bayu dan lainnya nembutuhkan media baterai dalam jumlah besar dan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.

“Sedangkan listrik dari PLTN tidak membutuhkan baterai dan tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.

Ia menegaskan, Indonesia tidak boleh terjebak di level negara middle income group. Caranya dengan terus dorong industrialisasi agar bisa menjadi Negara Industri Maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, Eropah dan kini China.

“Kita punya kekayaan alam berupa tambang, kekayaan laut, keindahan alam dsn budaya, dan lainnya masih belum dikelola secara terintegrasi untuk melahirkan  industri yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” ujarnya.

Kurtubi memberikan contoh kekayaan tambang Indonesia yang sangat beragam dengan resources yang besar, bisa dikelola dan diarahkan untuk lahirnya industri berbasis tambang dengan mengintegrasikan kegiatan penambangan di hulu dengan industri pemurnian di midstream dengan smelter serta terintegrasi dengan industri hilir/downstream.

“Demikian juga dengan industri berbasis perikanan, peternakan, wisata dan lainnya,” ujarnya.

Dari sisi energi, menurutnya Indonesia harus siapkan listrik dalam jumlah yang besar, dan stabil 24 jam karena hampir semua pabrik dan industri beroperasi 24 jam.

“Selain tentu saja listrik yang bersih, aman dan dengan biaya yang kompetitif agar industri kita dapat menghasilkan produk-produk yang nampu bersaing di pasar ekspor maupun untuk pasar dalam negeri,” katanya.

Ketergantungan

Sebelumnya beredar video yang menyebutkan Indonesia saat ini terperangkap dalam Middle Income Trap yang hanya menjadi masyarakat konsumsi. Hal ini disebabkan operasi economy hitman yang mematikan kekuatan produksi Indonesia menjadikan sebagai pasar dari produk-produk luar negeri.

Video itu juga menjelaskan bahwa krisis energi  dan krisis pangan sengaja diciptakan oleh negera-negara maju dengan membangun ketergantungan energi yang besar pada sumber-sumber energi yang dikuasai oleh asing.

Dalam video itu juga dikutip perkataan diplomat Amerika Serikat, Mc Namara, “Kalau ingin mengendalikan rakyat suatu bangsa, kendalikan pangannya. Kalau ingin mengendalikan suatu bangsa, kendalikan sumber energinya.”  (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru