Jumat, 29 Maret 2024

Mantap..! Tahun 2019, Kapasitas Listrik Papua Meningkat Lebih Dari Dua Kali Lipat

Presiden Joko Widodo dan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Papua (Ist)

JAYAPURA – Listrik merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Listrik menurut Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bukan semata-mata hanya masalah penerangan saja namun lebih dari itu, listrik merupakan pembuka peradaban dan sarana untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumber daya manusia. Khusus untuk Papua pemerintah mentargetkan peningkatakan kapasitas listrik menjadi lebih dari dua kali lipat pada tahun 2019 dari saat ini yang hanya 280 MW.

“Malam hari anak-anak kita bisa belajar, mungkin yang mempunyai usaha di rumah juga bisa listrik ini memberikan kegiatan usaha yang ada di rumah-rumah tapi buat saya yang paling penting anak-anak kita bisa belajar agar kedepan sumber daya manusia kita bisa lebih baik dan kita bisa bersaing dengan Negara-negara yang lain,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutan sesaat sebelum meresmikan infrastruktur ketenagalistrikan untuk masyarakat yakni PLTU Maluku Utara, Listrik Perdesaan, PLTS Terpusat dan PLTMH serta groundbreaking PLTMG MPP 50 MW Jayapura. Selasa (9/5).
Energi listrik merupakan hal yang penting dalam mendukung kehidupan manusia. Semakin hari kebutuhan listrik masyarakat terus meningkat seiring berputarnya roda perekonomian. Namun kenaikan konsumsi listrik tersebut belum dapat dinikmati seluruh masyarakat karena masih terdapat 8% rumah tangga yang belum dapat menikmati listrik seperti di Maluku dan Papua yang elektrifikasinya masih rendah.
“Setiap saya berkunjung, ke provinsi manapun, ke Kabupaten manapun selalu yang menjadi keluh kesah adalah kekurangan listrik. Selalu itu, ada yang lapor Bupati, Pak listrik disini masih kurang, pindah lagi ke Provinsi yang lain, pak listrik disini masih kurang, sering mati, sering byar pet. Inilah fakta yang kita hadapi olah karena itu saya telah perintahkan terus kepada menteri, baik Menteri ESDM maupun Menteri BUMN, kepada Dirut PLN untuk secepat cepatnya menyelesaikan kekurangan-kekurangan yang sudah sangat mendesak di daerah-daerah terutama di daerah kawasan Indonesia Timur utamanya lagi di tanah Papua,”tambah Presiden.

Saat ini kapasitas listrik Provinsi Papua dan Papua Barat sebesar 280 MW, pemerintah memtargetkan pada tahun 2019 mendatang kapasitas listrik yang tersedia akan menyentuh angka 730 MW sehingga kebutuhan listrik di Tanah Papua dapat tercukupi bahkan surplus.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas listrik tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan berbagai kementerian untuk menghadirkan berbagai terobosan dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur ketengalistrikan. “Saya sudah memberikan target kepada Menteri ESDM, untuk desa-desa yang sulit dijangkau oleh transmisi listrik PLN nanti akan diberikan listrik melalui Pembangkit Listrik Tanaga Surya (PLTS) dan targetnya dalam tiga tahun ini 600 Desa akan terlistriki,” pungkas Presiden Jokowi.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, untuk masalah rendahnya rasio kelistrikan di Papua dan Papua Barat Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menambahkan, dalam tiga tahun mendatang pemerintah akan mengejar ketertinggalan itu. “Peningkatan rasio di tanah Papua itu bukan hanya masalah kapasitas tetapi system jaringannya itu tidak mungkin disambungkan internkoneksi ke seluruh Papua karena terlalu luas daerahnya. Pemerintah mengambil langkah dengan membangun pembangkit-pembangkit off grid yang terpisah-pisah per community base,”ujar Jonan.(Sam Awom)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru