PANGANDARAN– Guna menebarkan semangat Gerakan Cinta Laut (Gita Laut), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) menggelar Jambore Pesisir di Bumi Perkemahan Pamugaran, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Kegiatan bertema “Masyarakat Peduli Pesisir dan Ekosistem Laut” tersebut telah dibuka pada Minggu (15/10) dan berlangsung hingga Selasa (17/10).
Kepada Bergelora.com dilaporkan, kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut Aryo Hanggono. Ia mengatakan, kegiatan pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Indonesia harus mengarah pada keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan.
Sebelumnya, dalam rangkaian Gita Laut di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (29/9) lalu, Direktur Jenderal PRL Brahmantya Satyamurti mengatakan, Gita Laut diselenggarakan untuk mengembangkan rasa memiliki dan kepedulian untuk menjaga kelestarian laut, serta menumbuhkan kecintaan pada budaya bahari sebagai jati diri bangsa maritim. Oleh karena itu, Gita Laut akan dilaksanakan di 10 lokasi dari Sabang hingga Merauke, termasuk Labuan Bajo dan Pangandaran.
Brahmantya menambahkan tujuan dari pelaksanaan Jambore Pesisir adalah untuk memberikan pendidikan, pembelajaran, dan pemahaman bagi peserta atau partisipan, khususnya generasi muda tentang ekosistem pesisir dan model pengelolaan yang baik, hal-hal yang dapat mengancam ekosistem pesisir, strategi mitigasi bencana pesisir, dan adaptasi perubahan iklim.
Kegiatan Jambore Pesisir yang dilakukan di Kabupaten Pangandaran merupakan wahana bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya untuk belajar (to learn), meningkatkan keterampilan (to improve capacity), berbagi pengalaman (to share experiences), sekaligus mempraktikkan (to act) secara langsung kegiatan pelestarian ekosistem pesisir, penanggulangan pencemaran pesisir, mitigasi bencana, dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka Jambore Pesisir disusun ke dalam 3(tiga) komponen, yaitu: edukasi, advokasi, dan aksi.
Pelaksanaan kegiatan Jambore Pesisir ini diikuti oleh sekitar 400 peserta yang terdiri dari 320 siswa-siswi Sekolah Menengah Umum/Sederajat dari 11 sekolah, 50 perwakilan pemuda dari 5 desa, 10 Saka Bahari Kabupaten Pangandaran, serta 20 orang dari Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran.
Jambore pesisir adalah salah satu bentuk kegiatan Gita Laut, di mana peserta akan diajak ikut serta dalam kegiatan perkemahan, sekolah pantai, bersih pantai, pelatihan pengolahan buah mangrove, dan lomba pelestarian lingkungan pesisir.
Kegiatan Jambore Pesisir juga menghadirkan narasumber dari kelompok pemerhati lingkungan dan kementerian/lembaga yaitu Yayasan Mangrove dan Komunitas Sadar Lingkungan.
“Dengan adanya jambore pesisir, kami berharap kegiatan ini dapat memberikan hasil nyata dalam pelestarian sumber daya laut dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Dukungan dan kerja sama lintas sektor, pusat dan daerah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat, serta para tokoh masyarakat menjadi faktor penting dalam perwujudan harapan. Dengan komitmen dan kerja sama berbagai pemangku kepentingan, kami yakin bahwa tekad dan cita-cita pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih maju akan terwujud,” tandas Aryo. (Lilly Aprilya Pregiwati)