Jumat, 29 Maret 2024

Buruan…! Padat Karya Tunai Dana Desa Turunkan Jumlah Urbanisasi

Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Anwar Sanusi. (Ist)

MALANG – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengatakan, program padat karya tunai dana desa yang digalakkan sejak tahun 2018 memberikan dampak bagi penyediaan lapangan kerja di desa. Menurutnya, hal tersebut membantu mengurangi jumlah urbanisasi atau berpindahnya masyarakat desa ke kota.

“Jadi lapangan pekerjaan di perdesaan tersedia dengan baik. Sehingga saya yakin berpengaruh pada pengurangan jumlah urbanisasi,” ujarnya usai menjadi keynote speaker pada International Conference of Rural Development di Ijen Suites Hotel Malang, Selasa (7/8).

Sekjen Anwar Sanusi mengakui belum adanya survei secara keseluruhan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak padat karya tunai dana desa dalam mengurangi angka urbanisasi. Namun sulitnya mencari tenaga kerja informal menjadi indikator terjadinya pengurangan mobilitas penduduk dari desa ke kota.

“Kita lihat sekarang sudah adanya perubahan yakni sulitnya mencari asisten rumah tangga, supir, dan lain-lain. Ini juga suatu indikator,” ujarnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, untuk program prioritas dana desa tahun 2019 menurutnya, masih akan tetap menggunakan sistem padat karya tunai. Selain itu, dana desa tahun 2019 juga akan diarahkan untuk pengembangan ekonomi perdesaan, terutama terkait penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Kita ingin mendorong desa-desa di Indonesia menjadi desa yang mandiri. Salah satunya Desa Pujon Kidul, ini ingin kita jadikan sebagai desa percontohan. Kita ingin ke depan, dana desa bisa menciptakan model pembangunan  desa untuk dijadikan contoh pada desa yang lain,” ujarnya.

Ia menjelaskan, desa mandiri adalah salah satu kriteria desa yang mana desa tersebut mampu mengatasi permasalahan desa secara mandiri baik permasalahan ekonomi maupun infrastruktur. Terkait desa mandiri menurutnya, hingga tahun ini Indonesia telah memiliki sebanyak 2.898 desa mandiri.

Menurutnya, angka tersebut telah melebihi target RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) untuk mengangkat 2.000 desa berkembang menjadi desa mandiri.

“Alhmdulillah sudah tercapai (target RPJMN). Kenapa bisa tercapai, karena komitmen dari masyarakat desa untuk bersama-sama memajukan desa sangat baik,” katanya. (Ardiansyah Mahari)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru