Jumat, 29 Maret 2024

AJEGILE…! Inilah Proyek Asal Jadi Jalan Provinsi di Mesuji Rp220 Miliar

Hasil pembangunan jalan di Mesuji, Lampung. (Ist)

MESUJI- Lagi, ditemukan sejumlah proyek milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Provinsi Lampung, di Ruas Jalan Simpang Pematang-Wiralaga dan Brabasan-Wiralaga, Kabupaten Mesuji, Tahun 2018, dengan total anggaran senilai Rp220 Miliar lebih diduga kuat dikerjakan asal-asalan.

Berdasarkan data yang diperoleh kedua proyek tersebut, yang ada di Ruas Jalan Simpang Pematang-Brabasan dikerjakan oleh, PT Lince Romauli Raya, dengan pagu anggaran Rp80 Miliar. Sedangkan untuk pekerjaan Jalan Brabasan menuju Wiralaga dikerjakan oleh, PT Amarta Karya (Persero), dengan Pagu Anggaran senilai Rp140 Miliar. Jumlah Total kedua proyek tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp220 Miliar lebih.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, ruas jalan Brabasan menuju Wiralaga, Kabupaten Mesuji, saat ini kondisinya tidak kurang dari 157 titik yang sudah mengalami kerusakan. Diduga kuat kerusakan tersebut diakibatkan karena pembangunan jalan tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Salah satu warga yang ada disekitar jalan brabasan saat dikonfirmasi mengatakan kerusakan jalan bukan karena dilewati mobil muatan yang melebihi kapasitas, melainkan diduga karena pembangunan tidak sesuai setandar PU.

“Pembangunan jalan provinsi di Kabupaten Mesuji menelan  anggaran 220 milyar dengan panjang 40 kilo meter bukan dana yang sedikit. Tapi sangat disayangkan pembangunan jalan milik provinsi yang ada di Kabupaten Mesuji kurang memuaskan,” ujar Muhammad Arifin, warga setempat Minggu (10/2) lalu.

Arifin juga mengaku pernah menghitung jumlah kerusakan jalan yang baru dibangun sejak Tahun 2018 lalu. Menurut dia saat ini tidak kurang dari 157 titik yang sudah mengalami kerusakan.

“Pembangunan jalan aspal dari Brabasan sampai ke Wiralaga sudah banyak yang rusak, ada sekitar 157 titik. Saya pernah menghitung kerusakan sepanjang jalan tersebut,”tegasnya.

Ia menduga kerusakan tersebut diakibatkan minim aspal yang dipergunakan dibanding batu split tabur sehingga saat ini jalan bergelombang banyak berlobang.

“Kami berharap jalan yang mulai rusak parah agar segera diperbaiki. Pengawasan pembangunan jalan tersebut seharusnya bisa melihat dan mengawasi dengan teliti. Agar pembangunan sesuai dengan standar yang di tentukan pemerintah,” katanya. (Salimah)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru