Jumat, 29 Maret 2024

Sahetapy: Yang Disukai Orang Barat Bukan Orang Papua Tetapi Kekayaan Papua

SURABAYA- Politik kekerasan yang terjadi di Papua saat ini adalah rekayasa sekelompok orang untuk kepentingan kalangan tertentu untuk menguasai kekayaan Papua yang melimpah banyaknya, bukan untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Papua. Hal ini ditegaskan oleh Ahli Hukum Profesor  J. E. Sahetapy kepada Bergelora.com di Surabaya, Kamis (24/9).

 

“Yang disukai orang Barat bukan orang Papua, tetapi kekayaan Papua,” ujarnya.

Sebelumnya hal ini disampaikan Sahetapy dalam materi seminarnya di acara Camp dan Perkenalan Mahasiswa Baru Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (Ipmapa) Surabaya. Kegiatan ini digelar di Aula Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara (STAN) Bandulan, Kota Malang pada 18-20 September 2015.

“Politik kekerasan yang terjadi di Papua saat ini adalah rekayasa sekelompok orang untuk kepentingan kalangan tertentu untuk menguasai kekayaan Papua yang melimpah banyaknya, bukan untuk kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Papua,” kata Guru Besar Emeritus Universitas Airlangga Surabaya itu, Sabtu (19/9) seperti dilansir oleh Majalah Beko.

Selain itu, pakar hukum dan HAM yang selalu menyuarakan masalah hukum di Indonesia itu mengatakan, negara hukum ada jika demokrasi dan HAM ditegakkan.

“Demokrasi tidak bisa berkembang kalau tidak ada Hak Asasi Manusia. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia  hanya bisa bereksistensi kalau ada negara hukum,” ungkap professor yang sering diundang di acara Indonesian Lawyers Club (ILK) itu.

Dikatakannya, negara hukum harus menerapkan konsep rule of law.

“Yang dimaksud dengan negara hukum di sini yaitu, bila diwujudkan secara konsisten dan konsekuen apa yang lazim dinamakan rule of law,  bukan rule by law, apalagi rule above law,” jelasnya.

Selama tidak ada rule of law, tambahnya, demokrasi akan berubah menjadi demo-crazy.

Dalam penutupan meterinya, Profesor Sahetapy mengatakan, orang yang membangun Papua adalah orang-orang  yang memiliki hati Papua, bukan orang-orang Papua.

Materi HAM yang dibawakan Profesor Sahetapy ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan pembagian buku kepada setiap mahasiswa yang bertanya. (Ardiansyah Mahari Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru