Jumat, 29 Maret 2024

ASTAGFIRULLAH…! JAMSU : Kericuhan Harlah NU Di Tebing Tinggi Bertujuan Gagalkan Pilpres 2019

Muhammad Ikhyar Velayati Harahap dari Jaringan Amar Ma’ruf Sumatera Utara. (Ist)

MEDAN- Polres Tebing Tinggi mengamankan delapan orang laki-laki terkait kejadian keributan di lokasi acara Tabligh Akbar Tausiyah Kebangsaan yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Tebing Tinggi dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-93 Nahdlatul Ulama (NU), di Lapangan Sri Mersing, Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rabu (27/2/2019) sekitar pukul 11.40 WIB.

Jaringan Amar Ma’ruf Sumatera Utara diwakili Muhammad Ikhyar Velayati Harahap, SH, mengaku terkejut dengan keberanian anggota FPI membuat kericuhan dan berniat membubarkan pengajian tersebut di tengah Kapolda dan para ulama NU sedang membuat Harlah NU yang ke 93.

“Sebagai warga NU dan santri yang pernah mondok di pesantren Darul Ulum kisaran, terus terang saya terkejut dengan keberanian serta tindakan oknum yang mengatasnamakan umat dan organisasi islam, tetapi justru berniatkan membubarkan pengajian yang digagas oleh ulama dan di hadiri oleh umara (Walikota-Kapolda).

“Tindakan ini tidak sesuai ajaran islami dan nilai nilai moral umat terhadap para Ulama yang merupakan Warisatun Anbiya,” ujar Ikhyar kepada Bergelora.com di Medan, Sumatera Utara, Jumat (1/3).

Ikhyar mengatakan bahwa kericuhan tersebut sangat berkaitan dengan dinamika pilpres 2019. Ia menegaskan ini bukan peristiwa biasa, karena ada teriakan sesat dan bubarkan pengajian.

“Ajakan dan paksaan untuk demo terhadap ibu ibu peserta pengajian serta yel yel ganti Presiden. Apalagi para pelaku yang di tangkap aparat di kenal sebagai pengurus resmi organisasi yang mendukung pasangan salah satu calon, ini berkaitan dengan dinamika Pilpres 2019,” katanya.

Kericuhan ini disinyalir menurutnya untuk membuat tensi politik memanas dan umat Islam saling berhadap-hadapan. Sehingga ada pra syarat pemilu gagal karena situasi Chaos.

“Skenario politik chaos pemilu di buat karena analisa tidak bisa memenangkan pemilu lewat demokrasi politik elektoral,” jelas Ikhyar.

Ikhyar menambahkan, tindakan kelompok yang membuat kericuhan tersebut sangat tidak lazim dan aneh. Tidak lazim dikarenakan berani membubarkan pengajian Harlah NU yang di gagas para ulama dan di hadiri oleh ribuan umat islam.

“Saya merasa aneh, karena mereka jelas jelas berteriak ganti Presiden padahal tidak dalam jadwal kampanye. Ketidak laziman dan keanehan ini lah yang membuat peristiwa ini punya motif dan target politik yang sangat jelas, yaitu membuat suasana mencekam secara politik serta pra kondisi ingin membenturkan sesama umat Islam yang menginginkan suasana kondusif menjelang april 2019,” ujarnya.

Umat Islam menurutnya memberikan apresiasi dan dukungan terhadap Kapolda beserta jajarannya yang cepat dan profesional dalam menangani kasus kericuhan tersebut.

“Jaringan Amar Ma’ruf Sumatera Utara memberikan apresiasi terhadap Kapolda dan jajarannya yang cepat tanggap dan profesional dalam menangani kasus tersebut. Para Alim Ulama dan umat Islam Sumatera Utara mendukung dan siap membantu Kapolda untuk mengamankan dan membuat suasana sejuk di Sumatera Utara,” ujar Ikhyar.

Berikut nama-nama anggota ormas Front Pembela Islam FPI yang berhasil diringkus aparat hari ini karena berbuat rusuh dan berusaha membubarkan Tabligh Akbar NU di Tebingtinggi:
1. Arif Darmadi (Anggota DPC FPI Tebing Tinggi)
2. Anjad (Anggota DPC FPI Tebing Tinggi)
3. M Husni Habibie (Wali Laskar FPI)
4. Syahrul Amri Sirait (Ketua DPC FPI Padang Hilir)
5. Amiruddin Sitompul (Panglima Jihad FPI)
6. Mohammad Fauzi Saragih (Anggota FPI)
7. Suhairi (Anggota DPC FPI Tebing Tinggi)
8. Oni Qital (Kadiv Aksi FPI)

Saat ini seluruh pelaku masih menjalani interogasi secara intensif di Satreskrim Polres Tebing Tinggi. (Sugianto)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru