Jumat, 29 Maret 2024

SBY Ingin Bertemu, Presiden Jokowi: Akan Diatur Kalau Ada Permintaan

JAKARTA- Dalam konferensi pers di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2), Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengklarifikasi berbagai tudingan terhadap dirinya. Ia berjanji akan berbicara blak-blakan jika diberi kesempatan bertemu Presiden Jokowi.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi mengatakan dirinya sudah menyampaikan bolak-balik akan diatur waktunya kalau ada permintaan.

“Kan sudah disampaikan bolak-balik, waktunya akan diatur tapi kalau ada permintaan ya,” kata Presiden menanggapi pertanyaan wartawan usai membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia Tahun 2017, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (2/2) pagi.

Mengenai kemungkinan SBY sudah mengajukan surat permintaan bertemu, Presiden Jokowi mempersilakan untuk menanyakan hal itu kepada Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), bukan dirinya.

Menemui Ma’aruf Amin

Sementara saat disinggung mengenai kedatangan Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan bersama Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya ke kediaman Ketua Umum MUI K.H. Ma’ruf Amien, Rabu (1/2) malam, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa itu adalah inisiatif sendiri.

Presiden menegaskan, bahwa hal itu merupakan hal yang baik jika setiap menteri memiliki inisiatif sepanjang untuk kebaikan negara.  Khusus terkait kehadiran Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan ke Ketua Umum MUI itu, menurut Presiden akan dilaporkan Kamis (2/2) siang ini.

Menko Luhut : Pertemuan dengan Kyai Ma’ruf Amin sebagai sahabat NU

Sementara itu Kepada Bergelora.com dilaporkan bahwa Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan pertemuannya dengan KH Ma’ruf Amin yang berlangsung Rabu (1/2) malam terjadi karena  hubungan teman baik. Hal ini dikatakannya saat ditanya wartawan disela-sela kunjungan kerja ke pulau Nipa, Kepulauan Riau, Kamis (2/2).

Menurutnya pada pertemuan tersebut ia dan KH Ma’ruf Amin sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Pak Kyai Ma’ruf dan saya sepakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian di Indonesia ini. Saya datang bukan sebagai Menteri tapi sebagai teman baik, teman yang sudah kenal lama. Hubungan saya dengan Nahdatul Ulama kan sangat baik, beliau juga Raais Aam NU. Kebetulan pada saat itu hadir juga Kapolda dan Pangdam,” ujarnya.

Ketika ditanya apa saja yang dibicarakan pada pertemuan itu, ia menjawab   bahwa tidak ada yang istimewa, hanya seputar peristiwa sehari-hari.

“Kyai Ma’ruf, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya kepada media, mengatakan ia memaafkan Ahok. Itu saja,” kata Menko Luhut. (Web Warouw/Telly Nathalia)

 

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru