Sabtu, 20 April 2024

Wow..! Netizen Apresiasi Langkah Kapolda Metro Jaya Bubarkan Aksi Persekusi Di LBH

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis (Ist)

JAKARTA- Netizen mengapresiasi positif langkah Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis saat menangani kejadian di kantor LBH, Jalan Diponogoro 74, Jakarta, Minggu (17/9) lalu. Saat itu Polda Metro Jaya berhasil membubarkan aksi persekusi yang dilakukan sekelompok orang pada acara kesenian di kantor LBH. Demikian Yul Amrozi dari analis data cyber petapolitik.com melaporkan kesimpulan analisisa data cyber kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (20/9).

“Berdasarkan pemantauan lewat mesin analitik media, langkah-langkah yang dilakukan Kapolda Metro Jaya dalam penanganan kejadian di LBH, mendapat sentimen positif teritinggi. Artinya kalangan media mencatat bahwa penanganan oleh Polri cukup proporsional. Hal ini bisa menjadi  catatan strategis bagi penanganan kasus kasus sipil yang lain,” katanya.

Menurut Yul Amrozi perbincangan paling besar dari netizen masih berputar di media sosial facebook. Sementara laman-laman anonim yang mendukung aksi persekusi berusaha memanaskan suasana walau banyak tapi tidak berhasil memicu sharing dan perbincangan antar netizen.

“Entah itu kultur netizen yang sudah sangat kekinian atau ada kesadaran bahwa isu isu yang berkembang itu lebih bermuatan berita palsu atau hoax,” jelasnya.

Sementara itu Yul Amrozi juga mengatakan bahwa, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menempati posisi kedua teratas menjadi perbincangan netizen setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Idham.

“Artinya ada harmonisasi dalam kelembangaan Polri dalam penanganan kasus di LBH tersebut.

Sebelumnya, akibat hoax dan fitnah, sejumlah massa diperalat untuk melakukan melakukan penyerangan terhadap kantor YLBHI di jalan Diponogoro 74, Jakarta. Untung saja Polri dibawah kepemimpinan Jenderal Tito Karnavian dapat berperan mengamankan kantor YLBHI.

Jenderal Tito segera memerintahkan Kapolda dan Kapolres untuk membubarkan massa yang mulai beringas karena provokasi di lapangan.

“Polri dilematis karena isu yang dibahas tentang PKI yang seksi dan sensitif. Apalagi dimasa politis seperti ini. (Selama ini) sebelah sana menekan dan menuduh polisi membiarkan kegiatan yang dilarang Undang-Undang,” jelas Tito kepada Bergelora.com Minggu (17/9) malam.

Pansus Vs KPK

Yul Amrozi menambahkan juga, isu terbesar diperbincangkan oleh media dalam sebulan terakhir masih didominasi oleh perbincangan netizen tentang Pansus DPR Versus KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).

“Isu ini  sudah mendominasi hampir sebulan di seluruh media. Artinya silang pendapat antara Pansus dan KPK sangat menjadi perhatian masyarakat umum dan media. Paling banyak sentimen berasal dari pengambil kebijakan,” katanya.

Silang pendapat atau kontroversi yang muncul menurutnya lebih banyak menunjukkan dukungan terhadap peran penting KPK.

“Dalam grafik, sentimen media warna biru membentuk awan pemberitaan yang berwarna biru yang berarti tanggapan positif,” jelasnya.

Sementara itu tanggapan negatif yang membentuk warna merah hanya muncul di pinggiran.

 

“Ini hitungan dan analisa sebulan terakhir yang terlihat dalam tayangan satu bulan terakhir di semua media online yang ada,” jelasnya (Web Warouw).

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru