Jumat, 19 April 2024

Alamak..! Benny Rhamdani: Ini Tiga Kelompok Penghembus Kebangkitan PKI

Koordinator Gerakan Timur Indonesia Menggugat (GTIM), Benny Rhamdani (Ist)

JAKARTA- Isu kebangkitan komunisme dan PKI di Indonesia belakangan ini sesungguhnya dihembuskan oleh kelompok-kelompok kepentingan tertentu. Setidaknya ada tiga kelompok yang selalu mengangkat isu yakni, pertama, kelompok yang memiliki agenda politik untuk merebut kekuasan. Kedua, kelompok yang tidak iklas Joko Widodo menjadi Presiden dan memimpin bangsa Indonesia. Dan ketiga, kelompok yang menginginkan khilafah di Indonesia. Ketiga kelompok ini sepertinya bertemu dalam satu titik. Demikian Koordinator Gerakan Timur Indonesia Menggugat (GTIM), Benny Rhamdani.

“Isu ini benar-benar mengganggu pemerintahan yang sedang berupaya keras mensejahterakan rakyat Indonesia di segala bidang kehidupan. Mereka selalu membangun trauma dan ketakutan ditengah masyarakat sampai memanipulasi fakta-fakta sejarah,” ujar di Jakarta kepada Bergelora.com Jumat (22/9).  

Benny menegaskan isu-isu ini tidak laku di tengah masyarakat Indonesia dan bila ada yang terpengaruh jumlahnya tidak seberapa. Ia pun menilai bila ada calon presiden menggunakan isu PKI dan Komunisme sebagai alat politik untuk menggantikan Jokowi, dia menyakini langkah politik tersebut merupakan langkah politik paling dungu.

“Jika ada calon presiden menggunakan isu PKI dan Komunisme sebagai alat politik untuk menggantikan Jokowi, saya meyakini ini langkah politik yang paling dungu. Harapan saya masyarakat diminta tetap solid, melihat dengan kacamata batin dengan apa yang sudah dilakukan Jokowi dari berbagai sektor selama ini seperti infrastruktur, reformasi biorkasi, kesehatan, dan lain sebagainya, karena semua ini merupakan fakta besar yang tidak dimanipulatif,” tegas Benny.

Benny menambahkan, sejak Jokowi memimpin Indonesia sebagai orang Indonesia Timur dirinya sungguh merasakan baru kali ini orang Indonesia Timur memiliki harga diri dan merasa menjadi bagian utuh dari Republik dan merasa bagian dari anak kandung negara.

“Jokowi dengan paradigma Indonesia sentris, jelas-jelas mengarahkan kiblat pembangunannya ke Indonesia Timur. Sebab selama 72 tahun wilayah Indonesia Timur mengalami diskriminasi pembangunan oleh pemerintah pusat.

Untuk itu kata Benny bila ada kelompok yang niatnya ingin merong-rong, mengganggu bahkan melakukan sabotase politik untuk mengganggu program pemerintahan Jokowi selama ini sebagai orang Indonesia Timur tidak akan tinggal diam untuk melakukan perlawanan.

“Kami yang ada di wilayah Timur Indonesia tidak akan tinggal diam. Kami sedang mengkonsolodadi kekuatan dan melakukan perlawanan kepada siapapun yang mengganggu jalannya pemerintahan saat ini. Kami saat ini hanya tinggal menunggu waktu, kapan kekuatan perlawanan kami terhadap kelompok yang berusaha mengganggu pemerintahan Jokowi itu, sebab kami anggap mereka sedang mengganggu program pembangunan Jokiwi saat ini apalagi khususnya di kawasan Indonesia Timur” tegasnya.

Ketidakadilan & Diskriminasi

Wakil Sekjend Partai Hanura ini juga menjelaskan bahwa selama 70 tabun sejak Republik berdiri, masyarakat di wilayah Timur Iindonesia merasakan ketidakadilan dan diskriminasi yang dilakukan pemerintah pusat.

“Sehingga kami menjadi wilayah yang tertinggal dibandingkan dengan saudara kami wilayah bagian barat Indonesia. Ketimpangan antar kawasan itu menjadi fakta yang tidak bisa dinafikan. Tapi toh selama 70 tahun itu juga kami masih bisa bersabar. Akhirnya kesabaran itu mwmbuahkan hasil dengan hadirnya Jokowi sebagai Presiden indonesia yang sangat serius dan tulus dengan kebijakan pembangunan yang diarahkan dan mulai bergerak ke wilayah timur indonesia,” tegasnya.

Apa yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi jelas menjawab harapan sekaligus cita-cita kami masyarakat Timur Indonesia. Maka jika ada pihak yang ingin merongrong pemerintahan Jokowi,  maka sama artinya ingin menggagalkan atau melakukan sabotase terhadap apa yang menjadi cita-cita besar masyarakat di wilayah timur Indonesia untuk mengejar ketertinggalan, mendapatkan kesempatan dan perhatian yang sama dari pemerintah serta merasakan kesejahteraan sebagaimana yang telah dirasakan lama oleh masyatakat di kawasan barat Indonesia. Maka kami tidak akan pernah diam dan saatnya kami akan bergerak untuk melawan,” tegasnya. (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru