Minggu, 1 Desember 2024

32.000 Prajurit Kostrad Disiapkan Pertahankan Kedaulatan NKRI

JAKARTA- Kehadiran Presiden RI Joko Widodo di Mako Divisi Infanteri 1 Kostrad untuk memastikan kesiapsiagaan dan kewaspadaan prajurit dalam mengantisipasi ancaman global serta menjaga pertahanan wilayah NKRI. Kostrad memiliki 32 ribu pasukan yang selalu siap untuk mempertahankan kedaulatan NKRI.

“Ancaman global bisa datang dari dalam dan luar, oleh karena itu Prajurit Kostrad harus siap menerima tugas dari negara untuk diterjunkan kapanpun, dimanapun serta pantang mundur demi kejayaan bangsa dan negara,” tegasnya Presiden Jokowi usai mengunjungi Prajurit Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), di Markas Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Rabu (16/11) pagi.

Menurut Presiden RI Joko Widodo, prajurit Kostrad sebagai komando utama dan satuan pemukul strategis agar selalu berinteraksi dengan masyarakat serta melaksanakan kegiatan pembinaan kemasyarakatan di lingkungan satuannya, sehingga kemanunggalan prajurit Kostrad dengan rakyat tetap solid dan terjaga.

“Prajurit Kostrad merupakan salah satu kekuatan perekat kemajemukan bangsa dalam melindungi NKRI dari pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa Indonesia,” ujarnya.

Mengenai ancaman keamanan dan kedaulatan NKRI, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa ancaman bisa dari dalam maupun dari luar.

“Tetapi sekarang sangat aman, aman. Tetapi kesiapan tetap harus selalu ada. Saat ini kekuatan Kostrad memiliki 32 ribu pasukan yang selalu siap untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Saya datang ke sini untuk memastikan kesiapan itu, dan saya lihat sangat siap,” kata Presiden.

Ia menjelaskan, bahwa kunjungannya ke markas-markas TNI dan Polri akhir-akhir ini adalah dimaksudkan untuk memberikan ketenteraman kepada masyarakat, tidak ada kaitannya dengan rencana aksi demonstrasi massa pada 25 November mendatang.

“Masyarakat tahu semuanya, oh siap semuanya, tenang,” tuturnya.

Presiden juga menjelaskan, bahwa TNI punya infrastruktur dari pusat sampai ke daerah. Sehingga apabila ada perintah dari dirinya selaku Panglima Tertinggi TNI untuk memberikan narasi-narasi yang positif itu, diyakininya akan ditangkap langsung oleh akar rumput, karena di bawah ada Koramil dan Babinsa.

“Kalau narasi itu ditangkap oleh bawah, masyarakat akan semakin tenang, dan pembangunan dari atas sampai bawah juga bisa dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya.

Mengakhiri pengarahannya Presiden RI menegaskan, prajurit Kostrad harus memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta berdiri tegak diatas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok untuk kejayaan bangsa.

“Maju tak gentar untuk menjaga NKRI, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, turut hadir dalam pengarahan tersebut antara lain, Kasum TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Dansesko TNI Letjen TNI Agus Sutomo, Danjen Akademi TNI Letjen TNI Bayu Purwiyono, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Kaskostrad Mayjen TNI Cucu Soemantri, Pangdiv-1 Mayjen TNI A.M. Putranto, para Asisten Panglima TNI, Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana, serta para Kabalakpus TNI. (Kolonel Inf Bedali Harefa)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru