JAKARTA- Rakyat Indonesia Timur siap menghadapi kelompok-kelompok radikal anti Pancasila. Oleh karenanya presiden Joko Widodo tinggal menyerukan saja agar rakyat melawan kelompok-kelompok tersebut maka rakyat Indonesia Timur akan membersihkan dari Indonesia. Demikian tegas Ketua Gerakan Timur Indonesia Menggugat (GTIM), Benny Rhamdani kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (8/5). Sebelumnya Menko Polhukam, Jenderal (Purn) Wiranto mengumukan pembubaran Hiztbut Tahrir Indonesia (HTI). Namun menurutnya pembubaran tersebut akan melewati jalur hukum.
“Jalur hukum yang akan ditempuh Menko Polhukam itu artinya pemerintah masih kasih angin pada kelompok-kelompok anti Pancasila. Sudah jelas-jelas mau menggantikan fondasi NKRI, itu sudah melanggar konstitusi UUD’45 yang menjadi landasan negara berbangsa. Koq lewat pengadilan. Ini mencurigakan!” tegasnya.
Anggota DPD-RI dari Sulawesi Utara ini menjelaskan saat ini masyarakat khususnya di Indonesia Timur menunggu ketegasan pemerintah pusat untuk menegakkan NKRI berhadapan dengan ancaman terbuka dari kelompok-kelompok yang anti Pancasila.
“Pusat jangan tutup mata bahwa akibat ketimpangan pembangunan, Indonesia timur menjadi tempat persemaian dan pengkaderan kelompok-kelompok itu. Dibeberapa wilayah di Sulawesi dan Maluku Utara justru dijadikan basis latihan bersenjata. Konflik SARA terus dipelihara disana,” jelasnya.
Pembiaran negara atas keberadaan kelompok-kelompok anti Pancasila yang mengatasnamakan Islam menurutnya sangat mengganggu upaya Presiden Joko Widodo untuk mempercepat pembangunan di Indonesia Timur.
“Untuk itu Rakyat Indonesia Timur akan mengawal percepatan pembangunan di Indonesia Timur dan akan menghadapi semua upaya yang mengganggu upaya Presiden Jokowi dan mengejar pemerataan Indonesia Timur dengan Barat,” tegasnya.
Kepada pemerintah pusat menurutnya GTIM menuntut untuk konsisten menjaga NKRI dan tidak boleh ragu membubarkan setiap kekuatan yang anti Pancasila. Karena tugas pemerintah pusat untuk menjaga NKRI dari ronggongan kelompok-kelompok yang menggangu masyarakat dan kebhinnekaan Indonesia.
“Jangan beri celah sedikitpun gerakan anti Pancasila dengan mengatas namakan Islam hidup dan berkembang, karena ini urusan keberadaan republik Indonesia,” tegasnya.
Benny Rhamdani menyerukan agar rakyat Indonesia Timur bangkit mengkonsolidasikan diri dan melakukan rapat-rapat akbar membangun kekuatan membersihkan masyarakat dari gerakan-gerakan anti Pancasila.
Benny Rhamdani GTIM adalah organisasi rakyat Indonesia timur dari Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTT NTB, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Saat ini setiap sekretariat GTIM di daerah-daerah sedang menggalang masyarakat untuk menjaga dan membersihkan daerah dari gerakan-gerakan anti Pancasila yang sudah mengganggu masyarakat.
“Kita jangan tunggu pemerintah pusat berani bertindak. Karena daerah adalah rumah kita. Kitalah yang paling bertanggung jawab untuk menjaga rumah kita. Tidak boleh lagi ada gerakan anti Pancasila dan anti kebhinnekaan,” tegasnya.
Pembubaran HTI
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi massa yang mengusung dan berpropaganda model pemerintahan khilafah, dibubarkan pemerintah.
Pembubaran tersebut diutarakan langsung Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto, dalam konferensi pers, Senin (8/5).
“Setelah kami melakukan pengkajian, dipelajari secara komprehensif dan mendalam, kami menyimpulkan membubarkan HTI,” tutur Wiranto.
Ia mengatakan, HTI bertindak di luar koridor hukum dan sistem ketatanegaraan Indonesia. Sebab, ormas tersebut selalu mempropagandakan mengganti sistem pemerintahan yang berdasarkan Pancasila.
Wiranto menyebutkan, aktivitas HTI tersebut dianggap mengganggu ketertiban umum dan kenegaraan. Apalagi, banyak warga yang sudah meminta ada penertiban terhadap ormas-ormas yang bertentangan dengan Pancasila.
Selanjutnya, kata dia, pemerintah akan mengajukan pernyataan pembubaran tersebut kepada pengadilan untuk dikuatkan.
Ia mengungkapkan, pemerintah akan bertindak sama terhadap ormas yang terang-terangan anti-Pancasila dan melakukan propaganda mengenai hal itu.
“Yang lain nanti ya, satu-satu dulu,” tandasnya. (Web Warouw)
: