TASIKMALAYA- Dalam sebuah kunjungan kepresidenan, Jokowi kenakan hem putih, celana jeans, bersepatu kets berdandan kasual. Sejak bertolak dari bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Rombongan Presiden tiba di bandara Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya sekitar pukul sembilan pagi.
Kali itu Ia ditemani Kaseang Pangareb, putra keduanya, yang lebih nampak berdandan funky.
Beberapa kegiatan Jokowi, tentu saja mendapat sambutan hangat para bidan desa, anggota FORBIDES Indonesia.
Merasa ingin menjumpai Presiden, sejumlah bidan desa sambut iringan Jokowi di pinggir jalan dari Lanud. Lambaian tangan bidan desa, disambut Jokowi dengan menurunkan jendela kaca mobilnya. Sambil bersalaman, bidan desa ungkap unek-uneknya. Pasalnya, sejak pernyataan Presiden di kota Solo, 21 April 2017 lalu, sejumlah bidan desa belum mendapatkan realisasi pernyataan Presiden, untuk segera mengangkat 4.102 orang bidan desa, yang seharus ditanggapi Kementrian PAN & RB, dan Kementrian Kesehatan untuk memfollow up kebijakan Presiden untuk mengangkat seluruh bidan desa jadi PNS.
Kunjungi SMP Negeri 2 Jl. Otto Iskandar Dinata, Kota Tasikmalaya, untuk program Indonesia Pintar, penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) sejumlah siswa yatim piatu di sekolah itu. Di penghujung acara, dua orang bidan desa yang turut bertugas di acara itu hampiri dan berdialog dengan Presiden serta Menkes Nilla F Moeloek.
Popi Sofianita dan Sriatun, langsung menanyakan kebijakan Jokowi atas kondisi bidan desa yang belum terangkat sebagai CPNS. “Pak, kami bidan desa Pak!”, mengenalkan dirinya. Jokowi tersenyum dan berkata, “tadi di sana, di sini ada bidan desa juga”. Lalu Popi kembali menyambutnya, “Pak janjinya ya Pak”. “Oh.. Iya janji apa ya?”, jawab Jokowi. ” Pak kami bidan desa yang sisanya belum diangkat Pak! ” Bidan Sriyatun, menyapa Menkes, “Ibu Menkes, terima kasih Bu. Sudah ada bidan desa yang diangkat PNS”. Nilla tersenyum dan berkata, “oh kamu sudah diangkat?” Sriyatun cepat-cepat menjawab, “kalau saya belum Bu, saya yang belum diumumkan, usia di atas 35 tahun!”
Presiden bertanya langsung, “sisa berapa sih?” Menkes menjawab, “4.220 orang tenaga kesehatan semuanya”
Jokowi bertanya kembali, “itu seluruh Indonesia?”
Menkes, “iya Pak”
Presiden, “kok nggak dirampungin semua?” Menkes, “sudah dibahas Pak di Kementrian dan tiap hari dikolaborasi, tapi..” Presiden langsung memotong, “tenang, selesein.. Ini sudah!” Presiden segera berlalu. Dan serentak bidan desa sampaikan, “terima kasih Pak. Dan Ibu Menkes, terima kasih Pak!”
Sekitar pukul sepuluh, Presiden lanjutkan perjalanan kunjungannya ke Balai Kota Tasikmalaya untuk program nasional distribusi sertifikat tanah kepada 2.500 orang seJawa Barat.
Suasana nampak akrab, dengan guyonan ala Presiden Jokowi kepada para warga penerima sertifikat, utamanya yang berkesempatan dipanggil ke depan. Dengan pertanyaan Presiden, seputar wawasan provinsi dan kepulauan di Indonesia. Dan plus berhadiah membawa pulang sebuah sepeda, pemberian Presiden Jokowi.
Sejumlah bidan desa, Pengurus Pusat FORBIDES Indonesia yang dikomandani Ketum Lilik Dian Eka, menyapa Jokowi di kala Presiden mulai tinggalkan lokasi acara. Sambil lambaikan tangan, Lilik sapa Jokowi. “Pak, apa kabar”
PP FORBIDES lainnya, seperti Wayan, Evi, Jois dan Darmawaty yang didampingi Ketua FORBIDES Jabar Neng Iyet, turut berkata, “Pak, diangkat semuanya ya Pak, jadi CPNS?!” berbarengan.
Spontan Presiden Republik Indonesia langsung menjawab dengan kernyit di dahi serta sorotan mata tajamnya menatap bidan Lilik sambil berkata tegas, “sudah! Sudah! Selesei itu! Sembari menunujukkan jari telunjuknya ke arah Lilik, dengan raut wajah yang sangat meyakinkan.
Sambil mengucapkan terima kasih, Jokowi berpamitan lanjutkan perjalanannya di kota Tasikmalaya (Neng Iyet)