Jumat, 18 Juli 2025

Gimanee..? Tahun 2018, Pemerintah Kurangi Pemudik Motor

Macet mudik (Ist)

JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan rencana – rencana yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan agar penyelenggaraan mudik tahun depan dapat berjalan lebih baik lagi dari tahun ini. Tahun depan, Kemenhub berupaya untuk mengoptimalkan angkutan umum yang bertujuan untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi, khususnya pengguna sepeda motor yang setiap tahunnya meningkat.

Hal tersebut dikemukakan Menhub saat memberikan keterangan pers pada acara diskusi media Forum Merdeka Barat 9 yang digagas Kominfo bersama Kantor Staf Presiden, di Jakarta, Kamis (6/7). Turut hadir pula Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kakorlantas Polri Royke Lumowa dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.

Menhub Budi mengungkapkan, akan melakukan upaya peningkatan kapasitas angkutan umum melalui berbagai cara. Di sektor udara misalnya, Ia mengatakan akan mengoptimalkan bandara-bandara seperti Semarang dan Solo untuk mengurangi beban kapasitas di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Juanda Surabaya.

“Kita akan buat sub hub misalnya di Semarang, dan Solo. Jadi kalau masyarakat dari Semarang atau Solo mau ke Kualanamu Medan, ngga perlu (transit) ke Jakarta dulu. Sehingga ruang udara berkurang dan kapasitas longgar. Diharapkan kapasitas bisa meningkat 10 sampai 15 persen,” jelasnya.

Selain itu, Menhub juga menjelaskan bahwa akan mengoptimalkan penggunaan pesawat berbadan lebar (wide body) ke sejumlah bandara tujuan favorit pemudik.

Tidak hanya udara, di sektor laut, lanjut Menhub Budi, juga akan dioptimalkan penggunaan kapal roro, yang pada tahun ini okupansinya sudah cukup baik yaitu sekitar 80 persen. Ia mengatakan juga akan mengkaji kemungkinan untuk melonggarkan aturan terkait kepemilikan kapal untuk meningkatkan kapasitas kapal.

“Kita akan longgarkan aturan. Kalau dulu harus beli (kapal), sekarang bisa sewa. Atau kalau hari biasa banyak untuk angkut kendaraan, pas mudik bisa angkut orang. Jadi kapal bisa dimanfaatkan untuk logistik dan penumpang,” tuturnya.

Sedangkan di sektor perkeretaapian, Menhub mengatakan akan mengoptimalkan sistem persinyalan kereta untuk mengurangi headway antar kereta sehingga dapat meningkatkan kapasitas perjalanan kereta.

“Kalau itu diperbaiki, bisa menaikan kapasitas penumpang kereta hingga kira-kira 20 persen. Untuk jangka panjangnya kita akan bangun medium speed train Jakarta – Surabaya,” ungkapnya.

Sementara di sektor darat, Menhub menegaskan akan mengupayakan untuk melakukan revitalisasi angkutan bus, agar peminatnya kembali meningkat.

“Adanya insiden bus Rosalia pada mudik kali ini, jujur saja kita kecolongan. Seperti yang sudah saya katakan, ada sekitar 30 persen angkutan yang tidak laik dan saya sudah tegaskan pak polisi untuk tindak tegas bus yang tidak berstiker (belum dinyatakan laik),” ujarnya.

Selain upaya menambah kapasitas angkutan umum agar pemudik sepeda motor dapat beralih ke angkutan umum, Menhub Budi juga memiliki ide untuk menyediakan penyewaan sepeda motor di tempat tujuan yang dapat digunakan pemudik saat turun dari angkutan umum.

“Misalnya dari Jakarta ikut mudik gratis atau naik angkutan umum. Sampai daerah tujuan bisa menyewa sepeda motor. Upaya-upaya ini diharapkan pemudik sepeda motor akan pindah menggunakan angkutan umum. Insyaallah kalau angkutan umum semakin baik pasti akan pindah,” tandasnya.

Jalur Selatan

Dalam kesempatan itu juga, kepada Bergelora.com dilaporkan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan,dalam mempersiapkan jalur mudik lebaran, Kementerian PUPR sudah mempersiapkan perencanaan yang matang dan bekerja jauh hari sebelum musim mudik Lebaran tiba. Selain kesiapan sarana dan prasarana, kelancaran arus mudik juga ditentukan oleh faktor lain yakni regulasi, rekayasa lalu lintas dan perilaku pengendara sendiri. 

“Untuk jalur mudik 2017 sudah dipersiapkan sejak tahun 2016. Sedangkan arus mudik Lebaran tahun 2018, kami akan siapkan mulai Agustus besok. Jadi kami hanya punya waktu selama 10 bulan ke depan untuk mempersiapkan jalur mudik tahun depan,” katanya.

Dalam rangka pelayanan mudik tahun 2018, Kementerian PUPR akan meningkatkan pelayanan jalan di jalur Lintas Selatan terutama di beberapa titik yang kemarin sering terjadi kemacetan, terutama di Underpass Nagreg, sehingga perlu dicarikan solusi yang tepat untuk memecah kemacetan dengan dibuat jalan alternative baru.  Jalan alternatif yang akan dibangun yakni dari Ciawi-Cikijing lalu masuk Jalan Lingkar Jatigede-Sumedang-Bandung.

“Sudah ada desainnya dan akan segera di lelang. Semoga tahun depan sudah bisa dimanfaatkan saat mudik,” ucap Menteri Basuki.

Selain mengatasi kemacetan di jalur Nagreg, Kementerian PUPR juga akan menyiapkan jalur alternatif lain seperti jalur Limbangan-Gentong yang berada di lintas tengah Jawa Barat. Untuk jalur alternatif lain adalah terutama di jalur Krukut, Purwokerto, Patakan hingga Temanggung juga akan disiapkan rencananya lebih baik lagi. 

Sedangkan untuk Jalan Tol Trans Jawa, Kementerian PUPR akan memfokuskan untuk menyelesaikan ruas Brebes Timur-Grinsing hingga Semarang agar saat dilewati sudah 4 lajur tol meskipun belum beroperasi. 

Untuk antisipasi mudik tahun ini, adanya tambahan tol darurat sepanjang 337 Km di Pulau Jawa dan 65 Km di Pulau Sumatera, sangat membantu mengurangi kemacetan panjang arus mudik. Disamping itu jalan nasional dan jalan alternatif utama sudah dilakukan perbaikan dan dihentikan pada H-10 sehingga kondisinya mantap. 

Pada rest area di jalan tol, Kementerian PUPR  juga membantu menyediakan mobile toilet sebanyak 13 unit  (4 bilik per unit)  di  11 rest area jalan tol Jawa. Disamping itu juga disiagakan sebanyak 30 personel yang bekerja memastikan toilet mobile tersebut dapat berfungsi dengan baik sejak tanggal 15 Juni sampai 9 Juli 2017.

Untuk mengurangi  kepadatan pada ruas jalan Tegal – Purwokerto yang menjadi jalur kendaraan dari Pantura menuju lintas tengah dan selatan Jawa. Kementerian PUPR juga membangun 4 flyover pada perlintasan sebidang kereta api yakni Klonengan, Dermoleng, Kretek, dan Kesambi.  Pada hari biasa waktu yang dibutuhkan dari Pejagan melewati empat perlintasan kereta ini sejauh 60 Km sekitar 4 jam, namun saat mudik lebaran tahun 2016 bisa hingga 14-16 jam. Dengan berfungsinya keempat flyover pada mudik Lebaran tahun ini, dengan kondisi traffic diperkirakan dapat berkurang menjadi sekitar 5-6 jam.  

Sementara itu di Semarang, banjir rob yang kerap menggenangi jalan mulai dari Kaligawe hingga Genuk, telah ditangani dengan telah selesainya Polder Babon tahun lalu dan dilanjutkan tahun ini untuk Polder Sringin dengan pembuatan tanggul dari Kali Tenggang ke Sringin yang merupakan bagian sistem penanggulangan banjir Kota Semarang. 

Selain itu Kementerian PUPR juga menyiapkan alat berat untuk daerah rawan longsor yang disiagakan bersama petugas di Posko Siaga Sapta Taruna yang ada di beberapa lokasi penting untuk penanganan apabila terjadi bencana maupun kerusakan. Di luar Jawa, pada arus mudik 2017 kemarin, Kementerian PUPR menyiagakan underpas Mandai sepanjang 1050 neter untuk memecah kemacetan antara Makassar, Maros dan kawasan sekitarnya. Underpass itu sudah diresmikan pada 18 Juni kemarin. (Enrico N. Abdielli)

 

Tahun 2018, Pemerintah Kurangi Pemudik Motor

JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan rencana – rencana yang akan dilakukan Kementerian Perhubungan agar penyelenggaraan mudik tahun depan dapat berjalan lebih baik lagi dari tahun ini. Tahun depan, Kemenhub berupaya untuk mengoptimalkan angkutan umum yang bertujuan untuk mengurangi pengguna kendaraan pribadi, khususnya pengguna sepeda motor yang setiap tahunnya meningkat.

Hal tersebut dikemukakan Menhub saat memberikan keterangan pers pada acara diskusi media Forum Merdeka Barat 9 yang digagas Kominfo bersama Kantor Staf Presiden, di Jakarta, Kamis (6/7). Turut hadir pula Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kakorlantas Polri Royke Lumowa dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.

Menhub Budi mengungkapkan, akan melakukan upaya peningkatan kapasitas angkutan umum melalui berbagai cara. Di sektor udara misalnya, Ia mengatakan akan mengoptimalkan bandara-bandara seperti Semarang dan Solo untuk mengurangi beban kapasitas di Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Bandara Juanda Surabaya.

“Kita akan buat sub hub misalnya di Semarang, dan Solo. Jadi kalau masyarakat dari Semarang atau Solo mau ke Kualanamu Medan, ngga perlu (transit) ke Jakarta dulu. Sehingga ruang udara berkurang dan kapasitas longgar. Diharapkan kapasitas bisa meningkat 10 sampai 15 persen,” jelasnya.

Selain itu, Menhub juga menjelaskan bahwa akan mengoptimalkan penggunaan pesawat berbadan lebar (wide body) ke sejumlah bandara tujuan favorit pemudik.

Tidak hanya udara, di sektor laut, lanjut Menhub Budi, juga akan dioptimalkan penggunaan kapal roro, yang pada tahun ini okupansinya sudah cukup baik yaitu sekitar 80 persen. Ia mengatakan juga akan mengkaji kemungkinan untuk melonggarkan aturan terkait kepemilikan kapal untuk meningkatkan kapasitas kapal.

“Kita akan longgarkan aturan. Kalau dulu harus beli (kapal), sekarang bisa sewa. Atau kalau hari biasa banyak untuk angkut kendaraan, pas mudik bisa angkut orang. Jadi kapal bisa dimanfaatkan untuk logistik dan penumpang,” tuturnya.

Sedangkan di sektor perkeretaapian, Menhub mengatakan akan mengoptimalkan sistem persinyalan kereta untuk mengurangi headway antar kereta sehingga dapat meningkatkan kapasitas perjalanan kereta.

“Kalau itu diperbaiki, bisa menaikan kapasitas penumpang kereta hingga kira-kira 20 persen. Untuk jangka panjangnya kita akan bangun medium speed train Jakarta – Surabaya,” ungkapnya.

Sementara di sektor darat, Menhub menegaskan akan mengupayakan untuk melakukan revitalisasi angkutan bus, agar peminatnya kembali meningkat.

“Adanya insiden bus Rosalia pada mudik kali ini, jujur saja kita kecolongan. Seperti yang sudah saya katakan, ada sekitar 30 persen angkutan yang tidak laik dan saya sudah tegaskan pak polisi untuk tindak tegas bus yang tidak berstiker (belum dinyatakan laik),” ujarnya.

Selain upaya menambah kapasitas angkutan umum agar pemudik sepeda motor dapat beralih ke angkutan umum, Menhub Budi juga memiliki ide untuk menyediakan penyewaan sepeda motor di tempat tujuan yang dapat digunakan pemudik saat turun dari angkutan umum.

“Misalnya dari Jakarta ikut mudik gratis atau naik angkutan umum. Sampai daerah tujuan bisa menyewa sepeda motor. Upaya-upaya ini diharapkan pemudik sepeda motor akan pindah menggunakan angkutan umum. Insyaallah kalau angkutan umum semakin baik pasti akan pindah,” tandasnya.

Jalur Selatan

Dalam kesempatan itu juga, kepada Bergelora.com dilaporkan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan,dalam mempersiapkan jalur mudik lebaran, Kementerian PUPR sudah mempersiapkan perencanaan yang matang dan bekerja jauh hari sebelum musim mudik Lebaran tiba. Selain kesiapan sarana dan prasarana, kelancaran arus mudik juga ditentukan oleh faktor lain yakni regulasi, rekayasa lalu lintas dan perilaku pengendara sendiri. 

“Untuk jalur mudik 2017 sudah dipersiapkan sejak tahun 2016. Sedangkan arus mudik Lebaran tahun 2018, kami akan siapkan mulai Agustus besok. Jadi kami hanya punya waktu selama 10 bulan ke depan untuk mempersiapkan jalur mudik tahun depan,” katanya.

Dalam rangka pelayanan mudik tahun 2018, Kementerian PUPR akan meningkatkan pelayanan jalan di jalur Lintas Selatan terutama di beberapa titik yang kemarin sering terjadi kemacetan, terutama di Underpass Nagreg, sehingga perlu dicarikan solusi yang tepat untuk memecah kemacetan dengan dibuat jalan alternative baru.  Jalan alternatif yang akan dibangun yakni dari Ciawi-Cikijing lalu masuk Jalan Lingkar Jatigede-Sumedang-Bandung.

“Sudah ada desainnya dan akan segera di lelang. Semoga tahun depan sudah bisa dimanfaatkan saat mudik,” ucap Menteri Basuki.

Selain mengatasi kemacetan di jalur Nagreg, Kementerian PUPR juga akan menyiapkan jalur alternatif lain seperti jalur Limbangan-Gentong yang berada di lintas tengah Jawa Barat. Untuk jalur alternatif lain adalah terutama di jalur Krukut, Purwokerto, Patakan hingga Temanggung juga akan disiapkan rencananya lebih baik lagi. 

Sedangkan untuk Jalan Tol Trans Jawa, Kementerian PUPR akan memfokuskan untuk menyelesaikan ruas Brebes Timur-Grinsing hingga Semarang agar saat dilewati sudah 4 lajur tol meskipun belum beroperasi. 

Untuk antisipasi mudik tahun ini, adanya tambahan tol darurat sepanjang 337 Km di Pulau Jawa dan 65 Km di Pulau Sumatera, sangat membantu mengurangi kemacetan panjang arus mudik. Disamping itu jalan nasional dan jalan alternatif utama sudah dilakukan perbaikan dan dihentikan pada H-10 sehingga kondisinya mantap. 

Pada rest area di jalan tol, Kementerian PUPR  juga membantu menyediakan mobile toilet sebanyak 13 unit  (4 bilik per unit)  di  11 rest area jalan tol Jawa. Disamping itu juga disiagakan sebanyak 30 personel yang bekerja memastikan toilet mobile tersebut dapat berfungsi dengan baik sejak tanggal 15 Juni sampai 9 Juli 2017.

Untuk mengurangi  kepadatan pada ruas jalan Tegal – Purwokerto yang menjadi jalur kendaraan dari Pantura menuju lintas tengah dan selatan Jawa. Kementerian PUPR juga membangun 4 flyover pada perlintasan sebidang kereta api yakni Klonengan, Dermoleng, Kretek, dan Kesambi.  Pada hari biasa waktu yang dibutuhkan dari Pejagan melewati empat perlintasan kereta ini sejauh 60 Km sekitar 4 jam, namun saat mudik lebaran tahun 2016 bisa hingga 14-16 jam. Dengan berfungsinya keempat flyover pada mudik Lebaran tahun ini, dengan kondisi traffic diperkirakan dapat berkurang menjadi sekitar 5-6 jam.  

Sementara itu di Semarang, banjir rob yang kerap menggenangi jalan mulai dari Kaligawe hingga Genuk, telah ditangani dengan telah selesainya Polder Babon tahun lalu dan dilanjutkan tahun ini untuk Polder Sringin dengan pembuatan tanggul dari Kali Tenggang ke Sringin yang merupakan bagian sistem penanggulangan banjir Kota Semarang. 

Selain itu Kementerian PUPR juga menyiapkan alat berat untuk daerah rawan longsor yang disiagakan bersama petugas di Posko Siaga Sapta Taruna yang ada di beberapa lokasi penting untuk penanganan apabila terjadi bencana maupun kerusakan. Di luar Jawa, pada arus mudik 2017 kemarin, Kementerian PUPR menyiagakan underpas Mandai sepanjang 1050 neter untuk memecah kemacetan antara Makassar, Maros dan kawasan sekitarnya. Underpass itu sudah diresmikan pada 18 Juni kemarin. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru