Kamis, 17 Juli 2025

Wow..! Bangun Rel Kereta di Kaltim, Rusia Komitmen Pakai Pekerja Lokal

Perusahaan kereta api milik pemerintah Rusia, JSC Russian Railways, memiliki anak perusahaan di Indonesia, yaitu PT Kereta Api Borneo. (Ist)

JAKARTA- Perusahaan kereta api milik pemerintah Rusia, JSC Russian Railways berkomitmen untuk memberdayakan tenaga kerja lokal dalam proyek rel kereta apinya yang sedang digarap di Kalimantan Timur (Kaltim).

PT Kereta Api Borneo (KAB) selaku anak perusahaan Russian Railways mengatakan, pihaknya terutama akan memberdayakan ahli di bidang perkeretaapian.

“Karena itulah, PT KAB menjalin kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi perkeretaapian di Rusia,” kata Kepala Urusan Perusahaan PT KAB H.M. Yadi Sabianoor beberapa waktu lalu, seperti yang diberitakan RBTH, kantor berita Rusia dan dimuat Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (22/7).

Menurut Yadi, dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), KAB bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia. KAB telah memberikan beasiswa bagi 150 mahasiswa dari Kaltim untuk belajar di perguruan-perguruan tinggi ilmu perkeretaapian di Rusia.

Yadi meyakini pembangunan infrastruktur kereta api memberikan kesempatan bagi wilayah-wilayah terpencil di Kalimantan untuk mengembangkan daerahnya.

“Kereta api mempermudah akses sistem transportasi di wilayah-wilayah sentra ekonomi sehingga menjadi sumber peningkatan ekonomi baru bagi Pulau Kalimantan,” jelasnya.

Rel sepanjang 570 kilometer itu nantinya akan menghubungkan Tabang Kutai Kartanegara – Maloy Kutai Timur – Buluminung Penajam Paser Utara – Kutai Barat di Kalimantan Timur. Total investasi diperkirakan mencapai 3,7 miliar dolar AS (sekitar 48 triliun rupiah).

Pusat Penelitian Nuklir

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyediakan lahan seluas 20 hektare untuk pembangunan pusat penelitian nuklir.

Rosatom adalah perusahaan negara yang didirikan pada tahun 2007, yang merupakan badan pengawas nuklir Rusia. Perusahaan ini bermarkas di Moskow. Badan pemanfaatan energi nuklir asal Rusia, Rosatom, menyatakan siap membangun pusat pengembangan nuklir untuk kebutuhan sains dan industri di Kawasan Industri Buluminung di Kalimantan Timur.

Menurut Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim M.Z., Rosatom sudah bertemu dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan menyatakan kesungguhannya untuk membangun pusat nuklir.

“Pemprov sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Rosatom untuk memantapkan rencana pembangunan pusat penelitian nuklir. Pusat nuklir itu diberi nama The Buluminung Nuclear Industry-Science Techno Park (BNI-STP),” kata sang wakil bupati.

Kawasan Industri Buluminung atau KIB Kabupaten Penajam Paser Utara telah ditetapkan sebagai lokasi pembangunan BNI-STP.

“Pembangunan BNI-STP itu dirancang Pemprov Kaltim bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional atau Batan,” jelas Mustaqim pada RBTH beberapa waktu lalu.

Menurut Mustaqim, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyediakan lahan seluas 20 hektare untuk pembangunan BNI-STP itu.

“Kami yakin, Kabupaten Penajam Paser Utara di masa depan akan menjadi kawasan industri besar. Memang, saat ini terkendala keuangan, tapi (kami) tetap berusaha untuk memajukan kabupaten,” tambah Mustaqim.  (Jokonya Tito)

 

Bangun Rel Kereta di Kaltim, Rusia Komitmen Pakai SDM Lokal

Perusahaan kereta api milik pemerintah Rusia, JSC Russian Railways, memiliki anak perusahaan di Indonesia, yaitu PT Kereta Api Borneo. (Ist)

JAKARTA- Perusahaan kereta api milik pemerintah Rusia, JSC Russian Railways berkomitmen untuk memberdayakan tenaga kerja lokal dalam proyek rel kereta apinya yang sedang digarap di Kalimantan Timur (Kaltim).

PT Kereta Api Borneo (KAB) selaku anak perusahaan Russian Railways mengatakan, pihaknya terutama akan memberdayakan ahli di bidang perkeretaapian.

“Karena itulah, PT KAB menjalin kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi perkeretaapian di Rusia,” kata Kepala Urusan Perusahaan PT KAB H.M. Yadi Sabianoor beberapa waktu lalu, seperti yang diberitakan RBTH, kantor berita Rusia dan dimuat Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (22/7).

Menurut Yadi, dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM), KAB bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Rusia. KAB telah memberikan beasiswa bagi 150 mahasiswa dari Kaltim untuk belajar di perguruan-perguruan tinggi ilmu perkeretaapian di Rusia.

Yadi meyakini pembangunan infrastruktur kereta api memberikan kesempatan bagi wilayah-wilayah terpencil di Kalimantan untuk mengembangkan daerahnya.

“Kereta api mempermudah akses sistem transportasi di wilayah-wilayah sentra ekonomi sehingga menjadi sumber peningkatan ekonomi baru bagi Pulau Kalimantan,” jelasnya.

Rel sepanjang 570 kilometer itu nantinya akan menghubungkan Tabang Kutai Kartanegara – Maloy Kutai Timur – Buluminung Penajam Paser Utara – Kutai Barat di Kalimantan Timur. Total investasi diperkirakan mencapai 3,7 miliar dolar AS (sekitar 48 triliun rupiah).

Pusat Penelitian Nuklir

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyediakan lahan seluas 20 hektare untuk pembangunan pusat penelitian nuklir.

Rosatom adalah perusahaan negara yang didirikan pada tahun 2007, yang merupakan badan pengawas nuklir Rusia. Perusahaan ini bermarkas di Moskow. Badan pemanfaatan energi nuklir asal Rusia, Rosatom, menyatakan siap membangun pusat pengembangan nuklir untuk kebutuhan sains dan industri di Kawasan Industri Buluminung di Kalimantan Timur.

Menurut Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim M.Z., Rosatom sudah bertemu dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan menyatakan kesungguhannya untuk membangun pusat nuklir.

“Pemprov sudah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan Rosatom untuk memantapkan rencana pembangunan pusat penelitian nuklir. Pusat nuklir itu diberi nama The Buluminung Nuclear Industry-Science Techno Park (BNI-STP),” kata sang wakil bupati.

Kawasan Industri Buluminung atau KIB Kabupaten Penajam Paser Utara telah ditetapkan sebagai lokasi pembangunan BNI-STP.

“Pembangunan BNI-STP itu dirancang Pemprov Kaltim bersama Badan Tenaga Nuklir Nasional atau Batan,” jelas Mustaqim pada RBTH beberapa waktu lalu.

Menurut Mustaqim, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menyediakan lahan seluas 20 hektare untuk pembangunan BNI-STP itu.

“Kami yakin, Kabupaten Penajam Paser Utara di masa depan akan menjadi kawasan industri besar. Memang, saat ini terkendala keuangan, tapi (kami) tetap berusaha untuk memajukan kabupaten,” tambah Mustaqim.  (Jokonya Tito)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru