Minggu, 13 Juli 2025

Tepat..! Kapolri: Polwan Bukan Lagi Second Class Citizen

Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian yang didampingi Ketua Bhayangkari Nyonya Tri Suswati menyambut para Polwan yang telah berhasil melakukan pendakian ke Puncak Cartensz di Wisma Bhayangkari Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/8).(Ist)

JAKARTA – Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian yang didampingi Ketua Bhayangkari Nyonya Tri Suswati menyambut para Polwan yang telah berhasil melakukan pendakian ke Puncak Cartensz di Wisma Bhayangkari Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (22/8).

Dalam sambutannya, Kapolri merasa bangga kepada para Polwan Indonesia yang berhasil menaklukan salah satu 7 Summit, yaitu puncak Cartensz Jayawijaya, Papua.

24 Polwan yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Cartensz berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera Tribrata di puncak tertinggi nusantara pada saat hari Kemerdekaan RI ke-72, 17 agustus 2017 lalu.

“Alhamdulillah 24 Polwan berhasil mencapai puncak dan kembali dengan selamat tanpa ada satupun yang sakit,” ujar tito.

Tito juga memberikan penghargaan kepada pihak-pihak yang turut mensukseskan kegiatan tersebut yakni PT Freeport, panitia, Aslog Polri, Dankor Brimob Polri, dan panitia pelaksana.

Tito Karnavian menceritakan ide pendakian ke Puncak Cartensz, Papua, bermula dari keprihatinan istrinya, Nyonya Tri Suswati, terhadap Polwan yang seolah-seolah menjadi second class citizen. Polwan dididik menjadi seorang polisi profesional namun kenyataan yang ada di lapangan berbeda.

“Jadi ide ini bermula dari ibu asuh polwan yang prihatin sekali lagi melihat kondisi adik-adik Polwan. Prihatin karena seperti second class citizen. Mereka dididik untuk jadi seorang polisi yang profesional. Nyatanya banyak yang ditugaskan tukang ngantar air minum untuk para pejabat. Istri prihatin, saya juga prihatin. Ini bukti bahwa Polwan bukan lagi second class citizen,” kata Tito.

Ia mengakui bahwa Papua memang rawan konflik. Namun juga menyimpan keindahan alam yang luar biasa. Itu sebabnya kenapa Ibu Bhayangkari memilih Cartensz.

“Bak kata pepatah ‘Setiap awan yg membuat gelap dibawah sebenernya memiliki terang diatas, Sejelek apapun pasti ada hikmah dibaliknya’, seperti itulah Papua,” ucapnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, ide ini dilaksanakan karena Tito ingin menunjukkan Polwan mempunyai fisik yang tidak kalah dengan laki-laki. Pilihan mendaki di Puncak Cartensz sebab masuk dalam pegunungan tertinggi di dunia. (Calvin G. Eben-Haezer)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru