Rabu, 22 Oktober 2025

Geram Dengan Intoleransi, Para Pemuka Agama Sampaikan Deklarasi di PBNU

Para pemuka lintas agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu mengadakan mengadakan Sarasehan Lintas Agama bertema “Merawat Kebhinekaan Menumbuh kembangkan Toleransi Antar Umat Beragama dan Menolak Gerakan Intoleran” di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/9). (Ist)

JAKARTA- Para pemuka lintas agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu mengadakan mengadakan Sarasehan Lintas Agama bertema “Merawat Kebhinekaan Menumbuh kembangkan Toleransi Antar Umat Beragama dan Menolak Gerakan Intoleran” di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/9). Hal ini dilaporkan www.nu.or.id dan dimuat di Bergelora.com di Jakarta, Kamis (28/9)

Setelah dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, para pemuka agama menyampaikan kesepakatan bersama. Kesepakatan itu dibacakan Mustholihin Madjid. Berikut ini isinya:

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat berkomitmen untuk konsisten menjunjung toleransi antarumat agama dan senantiasa saling menghormati.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga Pancasila sebagai ideologi negara serta mengamalkan dalam keteladanan sikap.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final untuk bangsa dengan nilai-nilai kebinekaan sebagai acuan berbangsa dan bernegara.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat membangun ekonomi bersama untuk kesejahteraan umat menuju kemaslahatan warga yang makmur dan beradab.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga keseimbangan, menolak sikap intoleran menghilangkan kesenjangan sosial demi kemaslahatan berbangsa.

Jakarta, 27 September 2017

Perlu diketahui pada hari Jumat (29/9) sekelompok orang atas nama agama merencanakan aksi untuk untuk menolak Perpres Ormas yang melarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan mengangkat kembali penolakan terhadap PKI (Partai Komunis Indonesia)

Rangkaian Pengkondisian

Sementara itu, pernyataan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang menyatakan ada upaya penyelundupan 5.000 senjata dan ancaman penyerbuan ke Polri menyebabkan politik nasional memanas.

“Untung saja Kapolri, Jenderal Tito Karnavian berkepala dingin dan tidak terpancing. Sepertinya dia (Jenderal Tito-red) telah membaca gelagat adu domba ini,” demikian Chairuddin Juraid, Pendiri organisasi Pergerakan Indonesia (PI) kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (27/9).

Menurutnya, isu kebangkitan komunis dan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang sudah digalang sejak minggu pertama bulan ini merupakan rangkaian pengkondisian dari sebuah rencana.

“Semoga Panglima segera menyadari dan tidak bertindak gegabah lagi. Karena resikonya adalah kehancuran bangsa yang sudah berdiri sejak tahun 1945 ini,” ujarnya.

Deklarasi di PBNU menurutnya perlu didukung oleh seluruh umat beragama untuk mempertahankan NKRI, UUD’45, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Yang menolak deklarasi persatuan di PBNU pasti punya niat jahat terhadap bangsa ini,” tegasnya. (Web Warouw)

JAKARTA- Para pemuka lintas agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu mengadakan mengadakan Sarasehan Lintas Agama bertema “Merawat Kebhinekaan Menumbuh kembangkan Toleransi Antar Umat Beragama dan Menolak Gerakan Intoleran” di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/9). Hal ini dilaporkan www.nu.or.id dan dimuat di Bergelora.com di Jakarta, Kamis (28/9)

Setelah dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, para pemuka agama menyampaikan kesepakatan bersama. Kesepakatan itu dibacakan Mustholihin Madjid. Berikut ini isinya:

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat berkomitmen untuk konsisten menjunjung toleransi antarumat agama dan senantiasa saling menghormati.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga Pancasila sebagai ideologi negara serta mengamalkan dalam keteladanan sikap.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final untuk bangsa dengan nilai-nilai kebinekaan sebagai acuan berbangsa dan bernegara.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat membangun ekonomi bersama untuk kesejahteraan umat menuju kemaslahatan warga yang makmur dan beradab.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga keseimbangan, menolak sikap intoleran menghilangkan kesenjangan sosial demi kemaslahatan berbangsa.

Jakarta, 27 September 2017

Perlu diketahui pada hari Jumat (29/9) sekelompok orang atas nama agama merencanakan aksi untuk untuk menolak Perpres Ormas yang melarang HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan mengangkat kembali penolakan terhadap PKI (Partai Komunis Indonesia.

Rangkaian Pengkondisian

Sementara itu, pernyataan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo yang menyatakan ada upaya penyelundupan 5.000 senjata dan ancaman penyerbuan ke Polri menyebabkan politik nasional memanas.

“Untung saja Kapolri, Jenderal Tito Karnavian berkepala dingin dan tidak terpancing. Sepertinya dia (Jenderal Tito-red) telah membaca gelagat adu domba ini,” demikian Chairuddin Juraid, Pendiri organisasi Pergerakan Indonesia (PI) kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (27/9).

Menurutnya, isu kebangkitan komunis dan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang sudah digalang sejak minggu pertama bulan ini merupakan rangkaian pengkondisian dari sebuah rencana.

“Semoga Panglima segera menyadari dan tidak bertindak gegabah lagi. Karena resikonya adalah kehancuran bangsa yang sudah berdiri sejak tahun 1945 ini,” ujarnya.

Deklarasi di PBNU menurutnya perlu didukung oleh seluruh umat beragama untuk mempertahankan NKRI, UUD’45, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Yang menolak deklarasi persatuan di PBNU pasti punya niat jahat terhadap bangsa ini,” tegasnya. (Web Warouw)

Description: Geram dengan Intoleransi, Para Pemuka Agama Sampaikan Deklarasi di PBNU

Jakarta, NU Online 

Para pemuka lintas agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu mengadakan mengadakan Sarasehan Lintas Agama bertema “Merawat Kebhinekaan Menumbuh kembangkan Toleransi Antarumat Beragama dan Menolak Gerakan Intoleran” di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (27/9). 

Setelah dibuka Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, para pemuka agama menyampaikan kesepakatan bersama. Kesepakatan itu dibacakan Mustholihin Madjid. Berikut ini isinya:

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat berkomitmen untuk konsisten menjunjung toleransi antarumat agama dan senantiasa saling menghormati.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga Pancasila sebagai ideologi negara serta mengamalkan dalam keteladanan sikap.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final untuk bangsa dengan nilai-nilai kebinekaan sebagai acuan berbangsa dan bernegara.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat membangun ekonomi bersama untuk kesejahteraan umat menuju kemaslahatan warga yang makmur dan beradab.

Kami umat beragama di Indonesia, sepakat menjaga keseimbangan, menolak sikap intoleran menghilangkan kesenjangan sosial demi kemaslahatan berbangsa.

Jakarta, 27 September 2017

(Abdullah Alawi)

http://www.nu.or.id/post/read/81617/geram-dengan-intoleransi-para-pemuka-agama-sampaikan-deklarasi-di-pbnu-

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru