JAKARTA – Program pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) disambut antusias sejumlah pemerintah daerah (pemda). Salah satunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Selatan yang menyiapkan lahan seluas 60.000 hektare untuk pengembangan tanaman jagung dan kelapa.
“Kami siap menyediakan lahan kurang lebih 60.000 hektare untuk mengembangkan tanaman jagung dan kelapa di kabupaten Nias,” ujar Bupati Nias Selatan Hilarius Duha yang didampingi oleh anggota DPR RI dari Komisi V Rooslynda Marpaung saat menemui Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, di kantor Kemendes PDTT, Jakarta pada Rabu (15/11).
Dia menjelaskan jumlah petani jagung di Nias Selatan kian hari kian menurun. Kondisi ini terjadi karena petani merasa merugi dengan harga jual jagung yang terus turun. Padahal secara geografis kawasan Nias Selatan sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan perkebunan jagung dan kelapa.
“Luas tanaman jagung di Kabupaten Nias Selatan semakin menurun. Karena tidak ada pasar yang masuk. Padahal, kita siap untuk tanaman jagung seluas 10 ribu hektar hingga 20 ribu hektar jika ada pasarnya. Saat ini, tanaman jagung yang ada di kabupaten nias selatan hanya sekitar 2 ribu hektar,” kata Hilarius Daus.
Hilarius mengungkapkan pengembangan tanaman jagung di Kabupaten Nias Selatan akan memberdayakan masyarakat desa yang mayoritas memiliki pendapatan dari sektor perkebunan dan pertanian. Jika pemerintah pusat melalui Kemendes PDTT berkomitmen memfasilitasi pengembangan jagung sebagai prukades, dia optimistis pendapatan warga desa akan meningkat pesat.
“Bukan hanya komoditi jagung saja. Kita masih punya potensi komoditi lainnya yang bisa dikembangkan. Salah satunya kelapa yang luasan sudah mencapai 50 ribu hektar,” katanya.
Sementara itu, Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo, menyatakan siap membantu Pemkab Nias Selatan dalam mengembangkan jagung sebagai produk unggulan kawasan perdesaan. Kemendesa PDTT, katanya siap memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, hingga traktor gratis jika Pemkab Nias Selatan siap mengembangkan jagung sebagai prukades.
“Banyak potensi yang ada di Nias Selatan. Untuk jagung kalau bisa dilakukan penanam secepat mungkin. Karena saat ini adalah waktu yang tepat karena sedang musim hujan. Kita akan bantu untuk pemberian bibit, pupuk dan traktor gratis kepada kelompok tani,” katanya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, pemerintah pusat juga menurutnya siap memfasilitasi kerja sama para petani dengan kalangan pengusaha dan perbankan. Dengan demikian, petani tidak lagi kebingungan dengan persoalan modal dan jaminan pascapanen.
“Kita berharap juga dengan bupati untuk turut mempermudah kalangan dunia usaha yang akan masuk ke Kabupaten Nias Selatan. Dengan masuknya sarana pasca panen, kesejahteraan petani akan terus semakin meningkat,” katanya. (Andreas Nur)