JAKARTA- Saat ini telah memasuki masa kampanye Pilkada serentak di 171 daerah, yang dimulai sejak 15 Februari 2018 hingga 23 Juni 2018. Namun, hanya sedikit pasangan calon yang mengangkat isu dan agenda lingkungan hidup pada kampanye yang dilakukan. Demikian disampaikan Suryo Susilo, Ketua LSM Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Masyarakat, Biru Voice di acara HUT ke-10 The Ary Suta Center, di Jalan Prapanca III No.11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/4).
Menurut Susilo, kondisi lingkungan hidup di Indonesia semakin lama semakin memperihatinkan, dan perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama para calon pemimpin daerah.
“Para calon pemimpin daerah harus sungguh-sungguh memahami dan memiliki komitmen terhadap lingkungan hidup di daerahnya,” tegas Susilo.
Susilo meminta, para kandidat harus memiliki visi dan misi yang pro terhadap lingkungan hidup. Sementara penyelenggara Pilkada, perlu memberi penekanan mengenai masalah lingkungan hidup kepada para kandidat.
Visi dan misi para calon pemimpin daerah seharusnya menurutnya juga mencantumkan hal-hal yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk pengelolaan sumber daya alam (SDA).
“Banyak persoalan yang berkaitan dengan lingkungan hidup di daerah, antara lain pertambangan, kehutanan, ekspansi perkebunan, dan pengembangan pemukiman yang perlu dibenahi”, kata Susilo.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, isu lingkungan hidup sangat penting untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup yang semakin parah dan perusakan sumber daya alam (SDA) yang terbilang tinggi.
“Dengan adanya visi misi tersebut akan menghadirkan calon pemimpin daerah yang punya kepedulian terhadap lingkungan hidup,” katanya. (Calvin G. Eben-Haezer)