MAGELANG- Cepat tanggap Ganjar Pranowo dalam menyelesaikan persoalan rakyat Jawa Tengah perlu dicontoh pimpinan daerah ditempat lain. demikian Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Tengah, Nurhadi kepada Bergelora.com di Magelang Rabu (18/4).
“Kalau perlu nomor pribadi gubernur dibagikan kepada seluruh rakyat Jawa Tengah supaya rakyat bisa langsung online lapor persoalan yang sedang dihadapinya,” ujarnya setelah menyaksikan calon gubernur Jawa Tengah ini bisa langsung mengatasi persoal yang dihadapi pedagang Pasar Adiwinangun, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (17/4) kemarin.
Menurutnya persoalan yang dihadapi rakyat sangat beragam, dan gubernur perlu terlibat langsung mengurus persoalan-persoalan itu.
“Dibidang kesehatan masih banyak rakyat mengeluh biaya kesehatan yang tidak ditanggung BPJS. Petani masih mengeluh gagal panen. Bencana alam terus terjadi. Kalau Online dengan gubernur, rakyat merasa tidak sendirian,” katanya.
Selama ini menurutnya belum semua birokrasi punya mental untuk bisa cepat tanggap terhadap keluhahan masyarakat. Masih banyak bupati yang setelah terpilih justru menjauhkan diri dari persoalan-persoalan rakyat.
“Ganjar telah memberikan contoh, bagaimana seorang pemimpin cepat tanggap terhadap persoalan-persoalan rakyat. Semoga terus demikian sehingga dicontoh para bupati disini,” katanya.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengunjungi Pasar Adiwinangun, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Selasa (17/4). Kedatangannya menarik perhatian ratusan pengunjung dan pedagang di pasar itu. Orang-orang bergantian menyalami serta berswafoto dengan Ganjar. Beberapa orang pun mengeluhkan kondisi pasar itu ke Ganjar.
Calon Gubernur Jateng nomor urut 1 itu lalu menelepon Pj Bupati Temanggung, Sudaryanto. Dia menyampaikan keluhan sejumlah pedagang Pasar Ngadirejo. Saat telepon, Ganjar mengaktifkan mode pengeras suara obrolan. Supaya pedagang di sekitarnya mendengar percakapan itu.
“Pak bupati, saya dapat keluhan pedagang. Ada 3 poin, pak,” ujarnya.
Pertama, Ganjar menyebut, atap bangunan pasar banyak yang bocor.
Kedua, mahalnya harga sewa kios pasar. Ketiga, banyaknya pedagang memilih berjualan di luar area pasar.
“Ini cara kami menerapkan layanan untuk masyarakat secara Mudah, Murah, Cepat. Kalau ada keluhan, langsung tindaklanjuti,” ujar Ganjar.
Dikonfirmasi secara terpisah, Sudaryanto membeberkan rencananya menindaklanjuti keluhan para pedagang itu.
“Tadi Kadis Perindagkop Kabupaten Temanggung langsung rapat di pasar itu. Untuk menyelesaikan masalah,” kata Sudaryanto melalui telepon.
Dia menjelaskan harga semula sewa kios Rp 63 ribu.
Berdasar peraturan, Daryanto berujar harga terkini menjadi Rp 53 ribu.
“Kalau atap yang bocor, segera kami perbaiki. Paling lambat minggu depan,” kata dia.
Menyoal pedagang yang enggan masuk pasar, Sudaryanto menuturkan para pedagang yang dimaksud meminta kelonggaran waktu hingga usai lebaran.
“Setelah lebaran, mereka bersepakat mau masuk pasar lagi. Lalu kami akan menata bagian luar pasar,” bebernya. (Saraswati)