Sabtu, 12 Juli 2025

YO YO AYOOO…! Tinggal 3 Minggu, Jokowi: Target Kita Menang Bukan Imbang

Capres No. 1, Joko Widodo. (Ist)

SERANG- Capres Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memanfaatkan sisa waktu 3 minggu masa kampanye untuk pemenangan di Banten. Jokowi tak mau jika hanya mendapat perolehan suara imbang.

“Waktu 3 minggu (sisa masa kampanye) akan kita maksimalkan agar tidak imbang, tapi menang (di Banten),” kata Jokowi kepada wartawan di Serang, Minggu (24/3).

Jika di pilpres sebelumnya dia kalah di wilayah Banten, Jokowi menyebut hasil survei internal menunjukkan dirinya dan Ma’ruf Amin sudah imbang dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Karena itu, sisa waktu masa kampanye akan digunakannya sebaik mungkin untuk kemenangan dirinya.

“Banten sekarang ini kita sudah cross, jadi sebelumnya kalah, sudah imbang,” ujarnya.

Untuk target kemenangan secara nasional, Jokowi sendiri ingin mendapat angka 58-62 persen. “Kalau hitungan kita sih perkiraan antara insyaallah 58-62 (persen),” jelas Jokowi.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelum melakukan kampanye terbuka, capres Jokowi menyapa para kiai dan pimpinan ponpes salafiah se-Banten di GOR Maulana Yusuf, Serang. Ribuan kiai dari berbagai pesantren melakukan deklarasi dukungan.

Di depan para kiai, Jokowi langsung bicara soal dirinya yang selama ini selalu difitnah, dihina, dan direndahkan habis-habisan. Fitnah itu berkaitan dengan berbagai hoax yang ditujukan kepadanya.

“Saya langsung to the point. Saya ini sudah empat setengah tahun dihina, dicaci maki, difitnah-fitnah, dicela habis-habisan direndahkan. Apa yang saya lakukan, diam saya nggak menjawab. Tapi saat ini saya perlu menjawab mengenai isu itu,” kata Jokowi di Gor Maulana Yusuf, Serang, Banten, Minggu (25/3).

Isu-isu hoax dan fitnah ini, kata Jokowi, bahkan disampaikan bukan hanya di media sosial, tapi dari pintu ke pintu di tengah masyarakat. Jokowi tak akan diam lagi.

“Contoh satu, Jokowi itu PKI. Saya pikir masyarakat nggak percaya, tapi survei kami terakhir 9 juta orang percaya,” katanya.

Padahal, lagi-lagi Jokowi mengatakan, peristiwa PKI itu terjadi pada 1965-1966 dan dia masih balita saat itu. Orang-orang yang menuduh itu katanya diminta untuk tabayyun bahkan bila perlu ke Solo.

“Cek ke rumah orang tua saya, cek kakek-nenek saya, siapa mereka? NU punya cabang di Solo. Muhammadiyah, Al Irsyad, ada cabang di Solo. Cek, saya terbuka. Tapi jangan fitnah seperti itu disebar-sebarkan,” ujarnya.

Fitnah lain, katanya, soal Jokowi antek asing. Yang baru juga muncul lagi seperti hoax larangan azan, pendidikan agama akan dihapus, sampai perkawinan sejenis yang dilegalkan.

“Apakah cara politik seperti ini akan kita teruskan. Kita mayoritas muslim penuh norma agama tata krama dan etika. jangan karena urusan politik, caranya jangan seperti tadi, segala cara dihalalkan,” katanya. (Argo Bani Putra)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru