Sabtu, 5 Juli 2025

MAKASIH NU….! Masyarakat Bersyukur Ansor Kerahkan 4 Juta Banser Pada Hari Pencoblosan, Ciptakan Rasa Aman

Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas. (Ist)

JAKARTA –  Masyarakat menyambut gembira mendengar komitmen Organisasi Anshor akan mengerahkan 4 juta Banser (Barisan Serba Guna) untuk mengewal Pemilu pada hari pencoblosan 17 April 2019.

“Syukurlah, semakin banyak organisasi yang sadar seperti Ansor semakin baik. Berbagai isu beredar di masyarakat akan ada kerusuhan. Dengan adanya Ansor berbagai ancaraman dan intimidasi pada rakyat tidak akan menggoyahkan pilihan rakyat,” tegas ibu Nainggolan, pedagang di Kabupaten Bekasi, Sabtu (30/3).

Hal yang sama disampaikan oleh Oom Lee di Mangga Besar, Jakarta Pusat yang sehari-hari berjualan di stasiun Manggar Besar. Menurutnya Nahdlatul Ulama dan Ansor memang dari dulu membela Republik Indonesia bersama Bung Karno.

“Memang saatnya sekarang Ansor kembali berperan menjaga kebhinnekaan dengan memastik rakyat memilih calon pemimpinnya tanpa paksaan Intimidasi,” ujarnya.

Aju, jurnalis di Pontianak juga menyambut baik rencana Ansor untuk mengamankan Pemilu 2019. Menurutnya, Ansor tidak sendiri karena seluruh rakyat Indonesia akan bersama Ansor mengawal Pemilu yang demokratis.

“Kami juga di Kalimantan Barat, tidak akan mendiamkan upaya-upaya yang akan mengganggu rakyat untuk menyampaikan pilihannya nanti tanggal 17 April. Orang Dayak se Kalimantan akan bersama Ansor mengawal Pemilu sampai pelantikan Presiden. Jangan ganggu proses demokrasi ini,” ujarnya.

Janri Rumambi dari Tondano menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak akan membiarkan Pemilu damai 2019 menjadi kerusuhan atau intimidasi kepada siapapun.

“Bangsa Minahasa saat ini berkonsolidasi dimanapun berada, untuk bersama Banser NU menjaga dan mengamankan rakyat yang akan mencoblos di masing –masing TPS. Todarng samua basudara, mar kalo baganggu, torang sikat,” tegasnya.

Roy Simbiak dari Papua juga juga mengingatkan bahwa semua pihak harus menahan diri memastikan pencoblosan sampai pelantikan Presiden terpilih berlangsung dengan aman dan damai.

“Hanya orang gila musuh negara dan rakyat Indonesia yang coba-coba nekat mengganggu membatalkan Pemilu. Kami orang Indonesia siap bersama Ansor untuk mengamankan pencoblosan,” tegasnya.

4,7 Juta Banser Siap

Sebelumnya, Gerakan Pemuda Ansor yang membawahi Barisan Ansor Serba Guna (Banser) siap menerjunkan empat juta anggotanya untuk mengawal masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Mereka menamai gerakan ini ‘Rabu Putih,’ yang merujuk pada hari pencoblosan tanggal 17 April mendatang.

Gerakan ini muncul karena kekhawatiran terkait isu yang merebak di masyarakat akan adanya intimidasi dan maraknya hoaks serta ujaran kebencian jelang hari pencoblosan, terutama kepada pemilih pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Karena orang menjadi khawatir, menjadi takut termakan oleh hoaks dan ujaran-ujaran kebencian itu. Sehingga mereka memilih tidak berangkat ke TPS daripada menimbulkan persoalan baru,” kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas di Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (2/3) lalu.

“Kita sudah siapkan beberapa konsep gerakan. Kita punya 4,7 juta kader Ansor seluruh Indonesia. Sebagian kita akan fungsikan mereka sebagai tenaga pembantu pengamanan,” ujarnya menambahkan.

Nantinya, lanjut Yaqut, para anggota Banser akan ditempatkan di sejumlah titik TPS yang berpotensi rawan akan intimidasi. Selain di TPS, Yaqut juga menginstruksikan, kepada para anggotanya membawa pesan sejuk ketika mengajak para pemilih datang untuk mencoblos, tidak golput.

“Jadi kita akan kerahkan sebanyak mungkin kader dan masyarakat agar berangkat ke TPS. Tujuannya itu, angka golput ini minimal. Bagi kami semua warga negara ini, harus terlibat dalam proses memilih pemimpin bangsa,” kata dia.

Yaqut menyadari, gerakannya ini akan berbarengan dengan sekelompok orang dari pendukung kubu penantang yang sudah menginisiasi adanya pengerahan massa.

Yaqut menegaskan, gerakan ini agar menetralisir isu yang berkembang di masyarakat, tentang adanya kekhawatiran para pemilih datang ke TPS.

“Kita lebih santun yang jelas. Kita akan bergerak lebih santun, kita akan melakukan salat subuh berjemaah di masjid-masjid yang bisa kita akses. Kemudian kita akan berangkat bersama-sama baju putih. Karena itu identitas kita, identitas kiai kami, itu yang sedang berkontestasi.” (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru