Minggu, 13 Juli 2025

Background Perang Tehnologi Amerika Vs China

Simbol semut dalam pada perusahaan keuangan China. (Ist)

Trade War antara Amerika dan China tidak saja bersandar pada ekonomi. Karena akhirnya akan berintikan pada adu kekuatan kemajuan tehnologi kedua negara. Perang Tehnologi yang berlangsung akan bergantung pada kekuatan sumberdaya manusianya dan latar bekalang budaya kedua negara. Untuk itu Ivan Sharon, seorang Indonesia, pengamat perang dagang AS-China, di Washington DC, Amerika Serikat mengirim tulisannya khusus untuk pembaca Bergelora.com. (Redaksi)

Oleh : Ivan Sharon

JIKA terjadi perang tehnologi berkepanjangan, kemungkinan akan terjadi balkanisasi teknologi. Bagaiamana dengan perimbangan kekuatan kedua negara dari segi Sumber Daya Manusia?

Kita akan memperinci hitung-hitungan dari segi kekuatan kedua negara. Tersebut, melalui tulisan ini, dengan membaca kembali beberapa tulisan kami sebelumnya tentang kemungkinan exodus teknologi di Amerika jika pemerintah Amerika terus menerus menggunakan taktik boikot terhadap perusahaan negara lain..!!

Kekuatan Amerika yang dipupuk sejak selesai Perang Dunia II sebenarnya kekuatan visi Superpower. Visi itu membuat puluhan sampai ratusan ribu ilmuwan dan engineer terbaik dunia pindah ke Amerika setiap tahun. Amerika punya program khusus untuk menarik bakat-bakat terbaik seluruh dunia…!!

ranking negara-negara yang memiliki pengembang tehnologi sukses. (Ist)

Hanya kekuatan ini semakin mundur saat ini karena adanya pusat-pusat teknologi di negara-negara lain. Misalnya Jepang tidak pernah menjadi sumber pekerja teknologi Amerika yang serius karena industri high-tech di Jepang sudah berkembang pesat sesudah Perang Dunia II…!!

Dilengkapi sejak China berkembang. Banyak SDM bagus dari China yang tidak mau pindah,– atau terjadi perpindahan dari Amerika ke China. Saat ini pekerja teknologi yang paling ngotot ke Amerikw itu adalah warga India. Itu disebabkan karena di India mereka kurang dihargai, mereka berkembang di Amerika…!!

Amerika pada dasarnya bagus di bidang teknologi secara kurang lebih menyeluruh. Ada beberapa teknologi yang tidak berkembang di Amerika, misalnya teknologi kereta api, 4G/5G, dan beberapa teknologi lainnya. Biasanya ketinggalan itu disebabkan oleh alasan sosial-ekonomi-politik…!!

Berbeda dengan China saat ini, persaingan teknologi yang paling sengit dengan Amerika terlihat adalah teknologi hardware micro-electronic, dan software. Sebenarnya Software dari dulu mereka tidak saingan, cuma gara-gara boikot Amerika itulah, urusan software tiba-tiba penting bagi China..!!

Persaingan teknologi lain seperti militer, kimia, antariksa, walaupun sengit, tetapi tidak terlalu melibatkan banyak perusahaan dan manusia seperti teknologi hardware dan software di atas. Kondisinya juga relatif stabil, dimana China mengejar ketinggalan dari Amerika..!!

Teknologi semikonduktor hardware tadinya adalah menjadi keunggulan Amrik, tetapi sejak beberapa dekade ini semakin pindah ke Asia Timur,– Jepang, Korea, Taiwan, China. Kita bisa memperkirakan, masa depan teknologi ini ada di Asia Timur..!!

Keunggulan Amerika dalam teknologi perangkat lunak adalah, Amerika bagus sekali dalam manajemen perangkat lunak, dan mampu membuat sistem raksasa.

Praktek-praktek coding yang baik, dokumentasi dan sebagainya, Amerika yang menjadi panutan dunia…!!

Perhatikan dokumentasi produk-produk Amerika, selalu apik jelas. Ini sebenarnya juga bersumber dari budaya Amerika yang berciri low context. Budaya low context artinya komunikasi tidak mengasumsikan pengetahuan tersirat namun tersurat. Semua bagi Amerika harus tersurat dalam kata..!!

Keunggulan Amerika dalam segi manajemen dan dokumentasi perangkat lunak ini dimengerti oleh China. Karena itulah perusahaan-perusahaan di China suka menarik orang-orang yang pernah bekerja di perusahaan-perusahaan bagus di Amerika.

Pemerintah Amerika salah duga, kalo mereka ditarik hanya untuk “rahasia” teknologi..!!

Sebenarnya banyak pekerja teknologi yang pernah kerja di Amerika ditarik ke China untuk menularkan cara managemen ala Amerika. Dan belakangan ini China sudah mulai mampu belajar dan menerapkan cara-cara tersebut.

Kenapa China harus belajar cara-cara tersebut..?? Karena faktor budaya..!!

Budaya Chinese itu budaya high-context. Banyak orang bicara sedikit, hanya dengan pandangan saja mereka sudah mengharapkan pihak lain mengerti. Capek banget minta orang-orang seperti ini bikin dokumentasi teknis. Sedikit banget, dan mereka mengharap para pemakai mengerti apa yang mereka pikirkan..!!

Lalu apa yang menjadi kekuatan China dalam bidang perangkat lunak? Jika Amerika hebat dalam managemen pengembangan software, China memang sudah dikenal sebagai programmer yang paling pinter. Pposisi ini disandang bareng dengan programmer Russia..!!

Sebuah perusahaan dari Silicon Valley bernama HackerRank pernah membuat penelitian kualitas programming type sukar dengan hasil sebagai berikut : China dan Russia paling atas, programmer Amerika cuma ranking 28, dan dari Indonesia ranking 40…!!

Jangan heran kalo di banyak perusahaan software di Amerika, developer-developer China dan Russia banyak ditemui di bagian paling susah. Misalnya, developer untuk HFT (High Frekuensi Trading) di bursa saham banyak orang Rusia dan Chinese. Mereka banyak digunakan untuk develop core technology…!!

Developer untuk hal-hal bukan core technology seperti tampilan (user interface) yang bagus itu orang-orang Amerika. Amerika bisa bikin bentuk cantik… Eh, developer Chinese terkadang tastenya aneh banget. Ya! Karena mereka itu pinternya dalam bidang core…!!

Karena itulah, kalau misalnya dikatakan, apakah China bisa mengembangkan sistem operasi sendiri? Ya, pasti bisa!! Kerena itulah makanan mereka sehari-hari. Tetapi apakah sistem operasi itu sukses dipakai di seluruh dunia? Nanti dulu. Karena untuk sukses perlu hal lain selain keunggulan teknis.

Tetapi kekurangan pengembangan software dari China di bidang managemen, mereka tanggulangi dari belajar dari cara-cara Amerika dan juga ada 2 fitur budaya lain yang menguntungkan mereka. Yaitu fitur budaya itu adalah: kerja keras dan kerja sama.

Para pekerja Chinese dikenal pekerja keras. Selain itu mereka gampang bekerja sama antar mereka. Ketika bekerja sama mereka saling mendukung.

Ini beda dengan developer India lho, egonya tinggi. Kalo kerja sama, selalu ingin menonjolkan pribadi sendiri. Susah..!!

Bukan kebetulan kalo perusahaan fintech (teknologi keuangan) paling besar di China, Ant Financial (Alipay dia yang urus) menggunakan logo semut.

Kenapa teknologi software disono maju pesat? Salah satu sebabnya, pekerja-pekerja teknologinya kerja kayak semut, kerja sama dan kerja keras.

Tentunya kita harus melihat kekuatan teknologi dari aset teknologi yang sudah terakumulasi. Disini kami mengajak melihat dari segi ciri-ciri SDM dan teknologi apa yang mereka bisa produksi gara-gara ciri-ciri tersebut.

Hasilnya akan kita tonton saja kontest antar kedua negara itu.

Ketakutan Amerika akan kemajuan teknologi China berimbas ke soal pemberian visa dan perpanjangan visa mahasiswa yang belajar di universitas Amerika.

China diberitakan akan memberi peringatan pada calon mahasiswa yang mau berangkat, karena toh bisa-bisa dipulangkan oleh Amerika…!!

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru