Kamis, 13 November 2025

KLB Partai Demokrat, Gerakan Semu Haus Kekuasaan

Himawan Sutanto (Ist)

Wacana Kongres Partai Demokrat (PD) oleh para politisi senior partai justru mendapatkan kecaman dari dalam partai sendiri. Dibawah ini tulisan buat pembaca Bergelora.com dari Himawan Sutanto, aktivis Prodem Indonesia yang saat ini aktif sebagai salah satu kader Partai Demokrat. (Redaksi)

 

Oleh: Himawan Sutanto

KEINGINAN para pihak yang mengatas namakan Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) tak berhak mendorong digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). Dikarenakan organ tersebut juga tidak ada di struktur Partai Demokrat. Walaupun ada nama Max Sopacua di Majelis Tinggi.

Keinginan mengadakan KLB adalah manuver politik yang sepertinya sakit hati karena tidak bisa menjual Partai Demokrat sebagai komoditas politik yang selama ini dilakukan semasa SBY berkuasa. Sebab para penanda tangan GMPPD sendiri tidak bisa klaim sebagai organ yang bisa mengadakan KLB. Walaupun di dalamnya ada Max Sopacua, Mubarok dan Ahmad Yahya. Mereka mencoba memainkan isu kemanusiaan untuk mencari dukungan, tapi kelompok ini bodoh dan tak paham AD/ART partai.

Hal itu terlihat dari penolakan beberapa DPD dan DPC Partai Demokrat di daerah terhadap niat KLB. Aroma transaksional politik terasa sekali dalam melakukan langkah menuju KLB. Sepertinya nilai jual politik mereka kira akan laris manis dan mereka akan mengambil keuntungan yang besar dengan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan yang sedang dihadapi keluarga besar Ketua Umum SBY.

Ternyata langkah tersebut tidak didukung dan ditanggapi. Tapi bola panas yang mereka lempar ternyata membalik dan kembali ke tangan mereka. 

Politik sentimen yang dimainkan tidaklah berdampak pada langkah partai yang masih berkabung sepeninggalnya ibu Ani Yudhoyono. Keadaan duka yang menyelimuti Partai Demokrat adalah keadaan nyata yang harus kembali memberikan semangat agar SBY dan keluarga harus tetap tabah dalam menjalani kehidupan ke depan. Bukan malah memanfaatkan kebahagiaan di atas kesedihan. Itu adalah politik yang jauh dari etika dan hina.

Percepatan kongres sendiri juga masih jauh dan kalau mereka adalah politisi senior dan pendiri partai harusnya memberikan pendidikan politik yang mencerdaskan, bukan justru membangun sentimen politik diatas kesedihan SBY.

Politik senior wajib dan harus mampu memberikan pencerahan, bukan justru menunjukkan sikap bodoh di masyarakat. Seolah-olah menjalankan aturan, tapi justru menghadirkan kekerdilan berpikir sendiri.

Kita semua juga paham track record mereka semua yang menginginkan KLB dan kita juga paham sikap politik mereka ketika Partai Demokrat dihantam badai bertubi-tubi,– dan mereka juga hanya berpangku tangan tanpa berbuat apa-apa untuk partai. Himbauan untuk tidak memperpanjang isu KLB yang tidak laku adalah melakukan tobat politik dan menjadi penting: “Jangan kau gadaikan idealismu demi kekuasaan yang semu!”

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru