PRAMBANAN – Sebagai kelanjutan dari Kongres Kebudayaan 2018 lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar acara Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM). Acara ini digelar di Bumi Perkemahan Candi Prambanan dari 21 hingga 25 Juli 2019. Sebanyak 561 orang pemuda dari 28 propinsi turut terlibat sebagai peserta.
Kemah Budaya Kaum Muda 2019 di buka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy Minggu (21/7) pukul 19.00 di Kinara Kinari Open Air Stage, Rama Shinta Garden Resto Komplek Candi Prambanan yang dimeriahkan juga dengan pagelaran musik oleh ‘Jaeko Siena’ dari Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy acara Kemah Budaya Kaum Muda ini menjadi ajang pertemuan anak muda yang punya kepedulian kepada kebudayaan. Nantinya, sambung Muhadjir para anak muda ini akan saling bertukar gagasan untuk memajukan kebudayaan.
“Anak muda saya harap betul-betul bisa berkarya di sini. Saling tukar pengalaman baik kemudian membangun jaringan secara nasional. Dengan begitu pertumbuhan kebudayaan Indonesia dipelopori anak muda,” ungkap Muhadjir.

Muhadjir menambahkan generasi muda punya banyak kelebihan dalam membangun kebudayaan Indonesia. Muhadjir menilai generasi muda punya kelebihan energi yang masih melimpah, imajinasi yang masih tajam dan daya jelajah yang luas sebagai modal berkarya yang baik.
“Indonesia ini akan menjadi negara kuat, berkembang menjadi bangsa yang maju, kalau kaum mudanya tidak sekadar mengedepankan kompetisi. Tetapi juga mengembangkan kolaborasi, kebersamaan, dan jaringan-jaringan yang besar seluruh Tanah Air,” ujar Menteri Muhadjir.
Sebab upaya pemajuan kebudayaan merupakan gotong royong segenap elemen bangsa. Kaum muda Indonesia memiliki peranan penting dalam upaya pelindungan, pengembangan, pembinaan, serta pemanfaatan kebudayaan nasional.
“Maju mundurnya kebudayaan bergantung pada pemuda, dan kemah budaya ini menjadi titik tolak untuk memajukan kebudayaan kita,” kata dia.
Proses Seleksi
Kepada Bergelora.com dilaporkan, selama empat hari ini para pemuda akan berkumpul dan mendiskusikan tentang kebudayaan. Selama Kemah Budaya Kaum Muda ini akan dipilih 12 karya terbaik.
“Ada pemenang namun semangatnya bukan kompetisi tapi kolaborasi. Kerjasama untuk mendapatkan 12 karya terbaik. 12 karya terbaik kita biayai agar terealisasi. Kita akan kerjasama dengan daerah yang mengirim,” urai Hilmar.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat namun terbuka akhirnya sebanyak 132 Kelompok yang terdiri dari 561 orang yang berusia antara 18-28 tahun ini, berhasil terpilih sebagai purwarupa alfa. Peserta yang berpartisipasi tersebut merupakan hasil dari seleksi 735 kelompok atau sebanyak 3.086 orang yang telah mendaftar dan memasukan proposal purwarupa mereka.
Capaian dari tahap akhir ini adalah terbentuk sebanyak 132 kelompok kerja yang menghasilkan 132 purwarupa. Kerja kelompok ini dibantu tim fasilitator yang berpengalaman di bidang STEAM dan Inovasi digital. (Windarti)