Rabu, 8 Oktober 2025

SEGERA…! Hasto Wardoyo: Ini Fokus Program BKKBN, Harus Terukur! Semua Harus Bersiap!

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo. (Ist)

JAKARTA- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menetapkan beberapa program prioritas yang harus segera bisa dilakukan oleh BKKBN. Hal ini dilakukannya setelah restrukturisasi organisasi BKKBN. Hal ini disampaikan kepada Bergelora.com Sabtu (27/7) menjawab tentang fokus program BKKBN kedepan.

Ia memaparkan fokus program prioritas dilakukan setelah melakukan pemetaan secara nasional.

“Ada unmetneed dikalangan orang miskin. Ada warga miskin yang sudah tidak ingin punya anak tapi belum terlayani KB. Ada kawin usia muda padahal sangat beresiko akan terjadinya kematian ibu dan bayi dan ini juga banyak terjadi dikalangan yang sosial ekonominya rendah,” ujarnya.

Untuk itu Hasto Wardoyo menetapkan untuk menggencarkan kembali kampanye dan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi bagi kalangan remaja.

“Ada kebutuhan tentang pemberian materi Kespro dan generasi berencana di kalangan milenial dan remaja,” tegasnya.

Ia melanjutkan bahwa BKKBN juga akan menghidupkan kembali berbagai kegiatan pembinaan keluarga untuk mencegah timbulnya stunting baru dan gizi buruk.

“Ada kegiatan bina keluarga balita yang harus fokus kepada asuhan Pencegahan stunting,” ujarnya.

BKKBN juga menurutnya akan meningkatkan pemantauan dan pencegahan kesehatan ibu untuk menekan dan menghentikan angka kematian ibu.

“Ada keperluan identifikasi ibu resiko tinggi yang belum ber KB untuk mencegah kematian ibu,” jelasnya.

Hasto Wardoyo juga menyoroti kenaikan angka perceraian pada tahun-tahun terakhir. Hal ini penting karena menurutnya bisa menjadi indikator lemahnya program keluarga berencana.

“Juga jujur saja, kalau mau mendata kasus perceraian ini menarik karena tinggi. Padahal kita ini kan slogannya keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Koq yang cerai tinggi ???,” katanya.

Perubahan Renstra

Untuk itu Hasto Wardoyo memimpin langsung perubahan rencana strategis (Renstra) BKKBN 2020-2024. Kepada seluruh jajaran BKKBN Hasto menekankan bukan hanya menilai proses,–tetapi lebih penting lagi mengukur output, outcome dan dampak dari setiap program BKKBN.

“Indikator kinerja dalam renstra 2020 – 2024 saya rubah sendiri secara langsung didepan para deputi. Agar indikator kerja jangan hanya menilai proses tetapi juga out put bahkan kalau perlu outcome dan impact nya,” jelasnya.

Semula menurutnya indikator banyak yang hanya proses. Misal sudah sosialisasi berapa kali dan sudah paham berapa persen. Indikator lama menurutnya hanya sampai paham materi.

“Sekarang indikator baru kita buat seberapa besar advokasi kita bisa merubah perilaku. Seberapa persen masyarakat atau calon aseptor berubah keputusan dan diukur dari hasilnya. Semua indikator baru itu juga harus bisa diukur dan ditarik benang merahnya terhadap visi misi.

Hasto Wardoyo juga menyiapkan rencana induk pembangunan kependudukan Indonesia yang baru agar menjadi arah kerja bagi BKKBN dibawah kepemimpinannya.

“Saya juga arahkan agar segera teman-teman ini menyelesaikan rencana induk pembangunan kependudukan Indonesia biar ada arahnya. Agar 100 hari kerja saya bisa menghasilkan hal yang signifikan,” ujarnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru