JAKARTA- Juru bicara Persatuan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengatakan Ijima Ulama IV yang akan diadakan pekan depan akan membahas posisi Amien Rais sebagai Penasihat PA 212.
“Kami mengikuti putusan, termasuk akan mempertimbangkan apakah Amien Rais masih ada atau tidak ada,” kata Novel seusai diskusi berjudul “Perlukan Ijtima Ulama IV?” di Jakarta, Sabtu (3/8) seperti yang dimuat www.muslimmoderat.net dan dilansir ulang Bergelora.com di Jakarta, Senin (5/8)
Rencananya, Ijtima Ulama IV digelar di Hotel Lor In, Sentul pada Senin, 5 Agustus 2019, mulai pukul 07.00 WIB.
Menurut Novel, timbang ulang posisi Amien Rais dilakukan karena PA 212 kapok melibatkan elite politik di dalam kepengurusan.
“Harus melangkah ke depan tanpa mereka,” tegasnya.
Amien Rais dinilainya telah mencederai PA 212 lewat pernyataannya perihal power sharing 55-45 terhadap partai koalisi Presiden Jokowi. Novel mengatakan PA 212 tidak bisa menerima pernyataan itu, termasuk pernyataan Amien Rais yang mengelompokkan partai Allah dan partai setan.
“Masak partai Allah dan partai setan power sharing?” tuturnya.
Novel Bamukmin menegaskan Ijtima Ulama IV tidak akan mengundang satupun tokoh politik dan elite politik.
“Jadi kami benar-benar netral sajalah. Kalaupun 2024 punya sikap politik, saya mau pengurus PA 212 jangan ada lagi orang partai,” ucapnya.
PAN Gadaikan Akidah
Kepada Bergelora.com dilaporkan sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyebut partainya menggadaikan ‘akidah’ jika bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024.
Hal itu disampaikan Amien lewat sepucuk surat yang dibacakan kader senior PAN Icu Zukafril dalam diskusi Oposisi Tugas Suci Amanat Rakyat 2019.
“Alangkah aib dan malu, serta hina dina PAN di hadapan Allah YME. Kita gadaikan akidah dan politik kita untuk kepentingan sesaat, sedangkan masa depan PAN sungguh tragis dan tidak ada lagi jalan kembali,” tulis Amien dalam surat yang dibacakan Icu di Padepokan Pencak Silat, Jakarta Timur, Jumat (2/8).
Amien menyebut ekonomi pemerintahan Jokowi jauh dari prinsip adil dan keadilan yang tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945 dan Pancasila. PAN akan berlumur dosa sejarah jika ikut di dalamnya, kata Amien.
Mantan Ketua MPR RI itu bahkan menyebut di bawah pemerintahan Jokowi seluruh politik ekonomi Indonesia akan disubordinasikan di bawah kepentingan negara lain.
“Semua politik ekonomi Cina. Sementara kepentingan rakyat sendiri hanya dipidatokan untuk lip service dan peninabobok masyarakat luas,” ucap Amien dalam surat itu.
Oleh karena itu, Amien berharap PAN mengambil jalur oposisi karena lebih hormat dan bermartabat. Amien juga berkata jalur oposisi diridai Allah SWT dan didukung mayoritas pemilih PAN.
“Kalau PAN mendukung tanpa syarat pemerintahan Jokowi, masyarakat luas sangat sinis, dan jangan harap PAN bisa lolos threshold pileg yang akan datang,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, hadir pula sejumlah tokoh seperti mantan Komisioner KPU Chusnul Mariyah, pengajar UNiversitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun, dan pengamat politik Rocky Gerung. Namun, tak tampak pejabat DPP PAN.
Saat ditemui di sela-sela acara, Icu mengatakan Amien semula berencana hadir. Namun, katanya, Amien membatalkannya karena masih ada urusan di Yogyakarta.
Dia mengklaim surat itu ditulis langsung Amien. Icu menjemput sendiri surat itu di rumah Amien Rais yang berada di Gandaria, Jakarta Selatan sebelumnya.
“Dia telepon, bilang ‘Saya tuliskan ya aku WA.’ Saya bilang, ‘Enggak usah, Pak Amien tulis saja, nanti saya jemput,'” ujar Icu. (Web Warouw)