JAKARTA- Musibah bencana gempa bumi di Lombok, NTB dan Palu, Donggala Sulawesi Tengah telah meluluh lantakkan puluhan ribu bahkan ratusan ribu unit rumah milik warga masyarakat. Banyaknya jumlah rumah yang rusak dikarenakan salah satunya adalah rumah-rumah milik masyarakat tersebut belum memenuhi kriteria tahan gempa. Data yang dirilis oleh lembaga-lembaga pemerintah menyebutkan rumah rusak (dengan berbagai kondisi kerusakan) di NTB mencapai 222.565 unit rumah. Tentu ini bukan jumlah yang sedikit. Demikian Hendrayana, CEO PT. Gwoods Kreasi Indonesia kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (4/9). Perusahaannya saat ini sedang menyiapkan rumah bagi masyarakat korban di dua provinsi tersebut.
“Rencana untuk tahap awal kami akan membangun CLT House untuk korban gempa di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara. Dalam tahap awal ini kami akan uji coba sebanyak 200 unit dari target 3.000 ribu unit rumah yang akan kami bangun,” jelasnya.

Sampai saat ini menurutnya, pemerintah tengah membangun kembali rumah-rumah penduduk yang rusak akibat gempa. Produk CLT House adalah produk rumah cepat bangun dengan menggunakan bahan baku Kayu Jabon (jati kebon). Dengan proses melakukan laminasi silang dilakukan secara pabrikasi.
Produk kami ini mudah-mudahan akan membantu masyarakat dan pemerintah dalam mempercepat rekonstruksi rumah penduduk yang rusak. Karena proses rancang bangunnya sangat cepat hanya memakan waktu lebih kurang 10-15 hari per unit. Sehingga sangat efektif dari sisi waktu,“ ujarnya.
Ia menjelaskan, dari sisi kualitas, RTG CLT House telah lulus uji laboratorium teknis. Hasil uji labs menyatakan sangat aman dan layak sebagai rumah tahan gempa (RTG) yang dikeluarkan oleh Univeristas Mataram, Kemenristek Dikti.


“Produk rumah CLT kami sanggup menahan gempa mencapai skala 9 SR – 12 SR. Ini dari sisi kualitas kekuatan teknisnya. Kami juga berkomitmen dengan green construction mengingat kayu Jabon ini adalah kayu Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Rakyat, yang mana kayunya merupakan bahan baku untuk pabrik. Jadi justru penggunaan kayu Jabon ini akan merangsang perekonomian rakyat yang memiliki lahan kebon Jabon di desa-desa,” jelasnya. (Web Warouw)