Rabu, 8 Oktober 2025

KEREEEN…! Romo Benny Susetyo: Menjadi Seperti Gus Dur, Memperkuat Kebhinnekaan dan Patriotisme

KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur). (Ist)

JOMBANG- Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo memberikan pemaparan di seminar kebangsaan di gedung Bung Tomo Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (28/9/)

Dalam kegiatan seminar nasional kebangsaan  yang bertema ‘Penguatan Wawasan Kebangsaan Guna  Memperkuat Rasa Patriotisme’ di hadiri oleh wakil bupati Jombang, Kapolres Jombang, ibu Alisa Qotrunnada Munawaroh, Kyai Agus Sunyoto, Mahasiswa, Organisasi Masyarakat, Masyarakat Umum, undangan dari luar kota Jombang dan pegawai di Pemerintahan Kabupaten Jombang.

Dalam penjelasannya Antonius Benny Susetyo menjelaskan tentang ‘Gus Dur Sang Pejuang Toleransi’

Kita harus belajar dari KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) sebagai seorang negarawan, orang yang mencintai tanah air dan bangsa mau berkorban agar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Seorang yang menjaga persatuan yaitu orang yang tidak egois, tidak mau menang sendiri, namun orang yang mau memberikan dirinya untuk bangsa dan negara.

“Maka belajar dari Gus Dur merawat kebangsaan yaitu kejujuran, ketulusan, integritas, jika kita membaca pikiran Gusdur kita membaca Pancasila dimana dalam lima sila tersebut Gus Dur  menjalankan semua nilai-nilai Pancasila antara kata dan perbuatan,” ujarnya.

Nasionalisme bagi Gus Dur yaitu cinta tanah air yaitu memberikan semua apa yang dimiliki demi kesejahteraan masyarakat, cinta tanah air yaitu rela berkorban untuk menjaga perdamaian dan kejujuran.

“Gus Dur sosok yang mempersatukan kita dengan energi yang positif yang mempengaruhi nilai-nilai kehidupan di sekitar kita. Belajar dari Gus Dur adalah merawat kebangsaan harus dari hati dan ketulusan itulah negara Indonesia tetap eksis, aman, damai dan sejahtera,” katanya.

Sebagai penutup Antonius Benny Susetyo mengingatkan bahwa pemimpin yang mau mendengarkan aspirasi rakyatnya mau mendengarkan berarti harus mau berkorban. Gus Dur adalah seorang yang berempati karena gusdur melihat negara ini terdiri dari beberapa suku bangsa, etnis, agama, mereka butuh disapa, di hargai dan dilindungi.

“Menjadi seorang Gus Dur, adalah menjadi seorang negarawan yang mencintai negara yang aman dan damai. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru