JAKARTA – Hingga saat ini belum ada jadwal pemulangan bagi warga negara Indonesia di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, yang menjadi pusat wabah Virus Corona yang mendunia saat ini. Sebelumnya Presiden Jokowi sudah memerintahkan pemulangan bagi warga negara Indonesia di dari kota tersebut ke tanah air. Hal ini dilaporkan Khoirul Umam Hasbiy, Ketua Ranting PPIT (Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok) di Huazhong University of Science dan Technology dari Wuhan, China kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (31/1)
āBelom ada,ā tegasnya lewat Whatsapp menjawab apakah sudah ada jadwal kepulangan dari Wuhan bagi warga Indonesia di Wuhan.
Khoirul Umam Hasbiy melaporkan, hasil rapat PPIT Wuhan dengan KBRI Kamis (30/1) malam.
āSetelah mendengar pak presiden (Joko Widodo) mendukung penuh proses evakuasi, kami berkordinasi dengan KBRI terkait titik kumpul dan titik penjemputan,ā jelasnya.
Ia menyampaikan kesulitan penyebaran mahasiswa di kampus-kampus di Hubei.
āKendala kami saat ini adalah sebaran mahasiswa di kampus Hubei. Seperti yang diketahui provinsi Hubei masih di Lockdown jadi agak susah untuk WNI berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kita mau atur strateginya,ā ujarnya.
Ia berharap semua warga negara Indonesia bisa segera keluar dari China dengan selamat.

āHarapannya kami bisa keluar dan sampai di Indonesia dengan selamat, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor potensi bawaan virus,ā jelasnya.
Menurutnya, KBRI Dan PPIT Wuhan tetap memperhatikan kondisi mahasiswa dan warga Indonesia di kota tersebut.
āKami menghimbau untuk menjaga kesehatan individu agar selalu fit dan melaksanakan kiat-kiat preventif penularan Ncov (Corona Virus). Saya pribadi menghimbau kepada teman-teman kami supaya tidak melakukan posting apapun ke media sosial supaya pembaca tidak misinterpretasi terhadap proses ini,ā ujarnya.
Khoirul Umam Hasbiy sebelumnya menyatakan gembira ada titik terang evakuasi.
āSaya ucapkan terima kasih sama media telah membantu kami membantu sehingga titik terang ini terwujud. Proses evakuasi dan bantuan kerjasama dengan KBRI, Kemenlu, BNPB, TNI AU semoga berjalan dengan baik dan lancar,ā ujarnya.
āDilema karantina 28 hari, kami meyakini masih galau untuk karantina ini, sebagian besar Mahasiswa di kampus Saya sudah setuju, sebagian lagi masih berkonsultasi dengan orang tua dan orang terdekatnya,ā lanjutnya.
Saat ini tugasnya adalah meyakinkan supaya warga negara Indonesia mau dikarantina di Indonesia saja.
āAt least kita lebih terjaga dan terawat daripada tinggal di asrama.
Tentang mahasiswa yang sakit Khoirul Umam Hasbiy memastikan setelah konfirmasi lagi melalui ketua ranting yang lain,– adalah BUKAN gejala Ncov (Virus Corona) hanya Batuk biasa dan berangsur membaik hari ini.
āSaya menuntut agar pemerintah TIDAK merilis nama nama yang nanti divakuasi.. cukup keluarga saja yang Tau.. mengingat dampak sosial dan individual sehingga potensi bullying di masyarakat tidak terjadi. Bantu kami menguatkan moral kami supaya kami bisa segera bertemu dengan keluarga kami,ā tegasnya.
Sebelumnya, Khoirul Umam Hasbiy juga mengabarkan bahwa Pemerintah provinsi Hubei mengadakan konferensi pers mengenai kontrol terbaru dari Virus Corona. Karena jumlah kasus Virus Corona yang dikonfirmasi di Hubei telah meningkat secara dramatis, China mengirim ribuan staf media ke provinsi dari seluruh negeri untuk membantu pengendalian Virus Corona.
Dua rumah sakit baru sedang dibangun di Kota Wuhan, yang dijadwalkan selesai masing-masing pada 2 Februari dan 5 Februari. Kedua rumah sakit diharapkan menyediakan 2.300 tempat tidur untuk pasien yang terinfeksi. (Web Warouw)