Senin, 15 September 2025

AYO JANGAN RAGU…! Ferdinand Hutahaean Serukan Kembali ke UUD 45 Asli: Kembali ke Jalan yang Benar, Tolak Paham Asing

Amien Rais, adalah orang yang paling bertanggung jawab atas perubahaan UUD 45 yang asli untuk amandemen, merusak tatanan bernegara Republik Indonesia Proklamasi 1945.(Ist)

JAKARTA– Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengatakan perubahan atau amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah membuat masuknya dominasi asing dan kaum intoleran.

 
Ferdinand mengatakan setelah amandemen UUD 1945 banyak kaum intoleran anti Pancasila masuk ke ranah politik dan mengakibatkan paham asing yang bertentangan dengan Pancasila tumbuh subur.
 
“Segala pengaruh asing pada awalnya tak bisa tumbuh subur dibawah naungan UUD 45 Asli. Bahkan untuk menjadi Presiden harus Indonesia asli. Tapi amandemen UUD 1945 telah memberi ruang bagi anti Pancasila utk bermain demokrasi, memberi ruang orang asing mengaduk2 negeri leluhur ini,” kata Ferdinand dikutip dari akun twitternya @FerdinandHaean3, Jumat (2/4)
 
Padahal sebelum dilakukan amandemen terhadap UUD 1945 kehidupan berbangsa dan bernegara sangat baik dan umat beragama hidup penuh toleransi.
 
“Sampai tahun 90 an, Indonesia msh Nusantara bangat. Budaya lokal hidup menghiasi keseharian masyarakat. Orang beribadah diatas budaya, dan ber Tuhan dgn cara yg manusiawi,” kata Ferdinand.
 
“Namun stlh kaum intoleran masuk, dan reformasi memberi ruang, akhirnya ibu pertiwi dirusak kaum jahiliyah,” kata Ferdinand Hutahaean.
 
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Ferdinand juga menyampaikan Indonesia harus kembali ke jalan yang benar yakni UUD 1945 sebelum amandemen.
 
“Kembali ke jalan yang benar..!! Tolak segala dominasi asing yang saat ini merusak sendi2 kebangsaan dan bermasyarakat,” ujarnya.
 
Ferdinand Hutahaean juga menekankan bahwa intoleransi dan radikalisme yang sekearang sudah tumbuh dan berkembang di Indonesia jauh lebih berbahaya dari kapitalisme maupun liberalisme.
 
“Bahwa ternyata intoleransi dan radikalisme jauh lebih berbahaya dari kapitalisme dan liberalisme. Mabok dogma sesat jauh berbahaya dari keserakahan ekonomi,” katanya. (Enrico N. Abdielli)
 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru