JAKARTA- Harapan besar bagi Indonesia untuk bisa mendorong pembangunan PLTN di Indonesia. Apalagi setelah Dr Hadid Subki mendapat promosi dan kepercayaan yg diberikan oleh Dirjen Atomic Energy Agency (IAEA) di Wina, sebagai Technical Lead for SMR Technology Development (P5) mencakup tugas sebagai Scientific Secretaries untuk IAEA Technical Working Group on SMR, TWG-HTGR, and activities on MSR Development. Hal ini disampaikan Dr. Kurtubi, pakar energi kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (12/7) dari Huston
“Luar biasa dan terhormat tugas dan jabatan baru dari Pak Dr Hadid Subki, yang akan sangat mempengaruhi masa depan pemanfaatan dan pembangunan PLTN generasi terbaru diseluruh dunia. Dan pastinya juga untuk Indonesia guna segera bisa merealisasikan cita-cita bangsa untuk menguasai teknologi dan membangun PLTN,” katanya.
Bahkan sekaligus menurut Kurtubi untuk dapat lahirnya industri nuklir di tanah air, selain untuk mempercepat kemakmuran rakyat, juga untuk mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca yang merupakan kewajiban negara sesuai UU Ratifikasi Paris Agreement.
“Serta untuk menciptakan kegiatan ekonomi baru dan menciptakan lapangan kerja terdidik bagi ahli-ahli nuklir di tanah air.
“Once again, Congratulations on the promotion and trust from the Director General of IAEA for this honorable position,” tegas Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014-2019 ini.
Perlu diketahui, Dr. Hadid Subki adakah Ahli Nuklir Indonesia yang bekerja di IAEA di Wina, lembaga energi atom dunia.
Ia berperan dalam pengembangan Teknologi PLTN generasi terbaru yang saat ini ada 40-an design SMR dari berbagai negara yang sudah terdaftar di IAEA. (Web Warouw)