JAKARTA — Peneliti pemerintah Cina meluncurkan desain reaktornuklir cair garam cair, yang akan menjadi reaktor nuklir tanpa air pertama di dunia.
South China Morning Post memberitakan reaktor baru tanpa pendingin air dapat digunakan di wilayah gurun, dan membantu pembangkit tenaga listrik untuk populasi lebih besar.
Yang juga membuat reaktor ini berbeda adalah tidak menggunakan uranium, tapi thorium cair.
Thorium relatif lebih aman dibanding uranium, karena dapat mengeras cukup cepat saat terkena udara terbuka dan mengurangi diameter radiasi bagi lingkungan sekitar.
Sistem reaktor garam cair bekerja dengan membiarkan thorium cair mengalir melalui reaktor, memungkinkan reaksi berantai nuklir dimulai saat mentransferpanas ke pembangkit uap. Setelah itu thorium kembali ke reaktor, dan siklus berlanjut.
Konsep menggunakan garam cair sebagai pengganti uraniumkali pertama dikonseptualisasi tahun 1940-an, namun menghadapi banyak masalah; korosi dan keretakan pipa yang mentransfer garam cair.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, beberapa tahun terakhir, perkembangan di lapangan membuat reaktor garam cair jauh lebih baik.
Reaktor pertama sedang dikembangkan oleh Profesor Yan Rui dan rekan-rekannya di Institut Fisika Terapan Shanghai. Reaktor diharapkan hanya setinggi tiga meter dan lebar 2,4 meter, tapi cukup menampung turbin uap dan peralatan lainnay.
Reaktor mampu menghasilkan hingga 1000 MW. Memang tidak sebesar reaktor uranium, tapi asih mampu memberi daya bagi 100 ribu rumah.
Cina bertujuan membangun reaktor garamcair pertama tahun 2030, dan beberapa reaktor lagi di wilayah gurun di Tiongkok tengah dan barat. (Web Warouw)
