Selasa, 26 Agustus 2025

ADA APA…? Penduduk Indonesia Terima Vaksin Penuh COVID-19 Baru 9,75 Persen

JAKARTA – Indonesia mencatat baru sekitar 9,75 persen penduduknya telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 dari total target sebanyak 208,2 juta.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan hingga Jumat (30/7/2021) angka vaksinasi bertambah sebanyak 993 ribu penyuntikan dalam 24 jam terakhir sehingga total suntikan yang telah diberikan menjadi 67,3 juta dosis.

Jumlah itu terdiri atas 47 juta dosis pertama dan 20,3 juta dosis kedua yang telah disuntikkan sejak program vaksinasi bergulir pada Januari 2021.

Pemerintah menargetkan penyuntikan 1 juta dosis vaksin per hari untuk mempercepat pencapaian kekebalan komunitas (herd immunity), tetapi data menunjukkan bahwa target tersebut belum mampu dicapai secara konsisten.

Selama Juli 2021, Indonesia hanya mampu delapan kali mencapai target tersebut.

Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto, mengatakan salah satu kendala yang terjadi adalah jumlah stok vaksin yang tersedia pada bulan ini tidak sebanding dengan jumlah yang dibutuhkan.

Indonesia, kata dia, hanya memiliki stok vaksin sekitar 30 juta dosis pada Juli 2021.

“Oleh karena itu pada Juli ini terasa ‘supply’ dan ‘demand’-nya tidak seimbang, ‘demand’-nya lebih besar,” kata Airlangga melalui diskusi virtual dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jumat (30/7/2021).

Airlangga menuturkan suplai vaksin akan bertambah sekitar 43 juta dosis pada Agustus mendatang yang rencananya juga akan didistribusikan ke provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa.

“Di luar Jawa beberapa wilayah rata-rata (vaksinasinya) baru 20 persen bahkan di bawah, kecuali Kepulauan Riau yang sudah sekitar 60 persen,” ujar dia.

Sejumlah daerah melaporkan bahwa stok vaksin habis sehingga harus menghentikan sementara penyuntikan vaksin dosis pertama.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Kediri Alfan Sugiyanto mengatakan stok vaksin yang ada di Kediri, Jawa Timur habis pada Rabu lalu.

Dia berharap kekosongan stok vaksin tidak berlangsung lama demi mempercepat program vaksinasi, mengingat baru 40 persen warga Kota Kediri yang telah divaksin.

Sementara itu, sejumlah daerah seperti Makassar, Sulawesi Selatan; Sleman, Yogyakarta; dan Payakumbuh, Sumatra Barat, juga kehabisan stok vaksin sehingga harus menghentikan sementara program vaksinasi massal pada Jumat.

Juru bicara PT Bio Farma, Bambang Heryanto, mengatakan pemerintah akan terus mempercepat produksi dan distribusi vaksin COVID-19 ke seluruh daerah.

“Stok di pusat (Bio Farma) aman, itu yang dikawal cepat proses produksi dan distribusinya,” kata Bambang. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru