Jumat, 4 Juli 2025

INSPIRATIF…! Jenderal Dudung: Copot Komandan Macam Kapal Keruk yang Tak Perhatikan Perlengkapan Prajurit

JAKARTA  Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan warning bagi Panglima dan Komandan Satuan di daerah yang seenaknya memberi perintah kepada prajurit, tanpa memberikan perhatian seperti pemenuhan perlengkapan saat bertugas.
Peringatan ini, menyusul temuannya soal masih adanya prajurit di daerah penugasan yang rela mengeluarkan biaya sendiri membeli pakaian seragam, meski tak memenuhi standar militer.

“Saya sampaikan kepada komandan. Kalau ada komandan satuan, danrem, danyon, dandim. Ada yang kapal keruk, udah kapal keruk vacuum cleaner, udah gitu pakai kanebo lagi. Copot! Ganti dia. Mau hebatnya, pintarnya kayak apa, kalau dia pelit menyengserakan prajurit, udah lain cerita. Ganti,” tegas Dudung di sela Coffee Morning Pimpinan Redaksi Bersama KSAD di Mabesad Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022).

Dudung membeberkan temuannya atas ada prajuritnya yang harus membeli sendiri seragamnya.

Ketika ditanya, kata dia, prajuritnya tersebut membeli seragam seharga Rp 400 ribu.

Tidak hanya itu, prajurit tersebut juga membeli Integrated Personell Protection (IPP) setnya sendiri.

Selain itu, Dudung juga menemukan adanya prajurit-prajurit di Natuna yang menggunakan seragam berbahan velbed.

Menurut Dudung, meski seragam-seragam tersebut tidak akan luntur dalam jangka waktu yang panjang, namun bahannya panas.

“Kalau bagi kita mungkin mudah, tapi bagi mereka. Saya tanya bajumu beli berapa? Siap, Rp 400 ribu. Di Natuna pun saya cek bajunya rata-rata pakai baju yang dari velbed. Yang dari velbed itu setahun saja tidak luntur. Tapi panasnya minta ampun. Ya maksudnya biar dia tidak beli lagi beli lagi,” kata Dudung.

Karena itu, Dudung memerintahkan Asisten Logistik (Aslog) KSAD untuk membelikan seluruh prajurit di daerah operasi baju, kaos, sepatu, dan perlengkapan tugas lainnya.

Ia miris melihat prajurit di daerah operasi yang rela meninggalkan anak istrinya demi tugas bahkan mempertaruhkan nyawa, juga harus menanggung kebutuhan seragam dan perlengkapan tugasnya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Iapun mencontohkan Jenderal Besar Sudirman yang rela menjual hartanya demi prajurit yang dipimpinnya.

Baginya, seorang pemimpin seharusnya diidamkan kehadirannya, bukan justru ditakuti.

“Jenderal Sudirman saja dulu bergerilya jual gelang jual kalung untuk anak buahnya. Makanya pemimpin harus dihormati, dicintai, diidam-idamkan kehadirannya. Bukan datang ditakuti, datang tegang, dan sebagainya,” kata dia. (*)

Lihat artikel asli

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru