SIDOARJO – Bupati Sidoarjo menyampaikan bahwa sebanyak 15 Kecamatan di daerahnya terafiliasi Paham Radikal dan ada Masjid melakukan penyimpan Senjata. Hal ini disampaikan dalam sebuah akun youtube yang berisi klarifikasi yang ia sampaikan.
Dalam video itu juga disebutkan ada salah satu Masjid di Wilayah Kecamatan Sedati yang dibawahnya menjadi tempat penyimpanan senjata.
Video yang diunggah Jumat (10/2) dari kanal YouTube TV9 official itu, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali memberikan pidato pada kegiatan pelantikan pengurus cabang Nahdlatul Ulama Wonoayu, Minggu (6/2).
Muhdlor mengatakan telah mendapat data akurat bahwa ada lima belas Kecamatan di wilayahnya telah terafiliasi paham radikalisme.
Video lengkap klarifikasi Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali:
“Datanya akurat. Bahkan, ada salah satu Masjid di Desa Sedati bawahnya dibangun banker untuk penyimpanan senjata,” teranganya dalam video yang beredar.
Kebanyakan kelompok radikal ini diketahui bukan asli warga Sidoarjo. Meski keanggotaanya masih terbilang sedikit, hal itu menjadi perhatian khusus bagi Bupati Sidoarjo.
“15 Kecamatan itu diketahui ada beberapa Desa yang berstatus kuning maupun merah. Seperti di wilayah Sedati, Balongbendo, Buduran, Gedangan, Candi dan Tarik. Paham radikal ini menyebar dengan cepat melalui masjid dan komplek perumahan,” jelas Muhdlor.
Kepada Bergelora.com di SIdoarjo dilaporkan, menanggapi hal itu, Ketua PCNU Sidoarjo Zainal Abidin menekankan bahwa PCNU akan bergerak dan memperkuat Idelogi serta menjaga aset yang dimiliki Nahdlatul Ulama di Sidoarjo.
“PCNU Sidoarjo siap bergerak antisipasi dan memperkuat gerakan menangkal paham radikal yang menyebar di Sidoarjo,” tukas Zainal dalam video yang beredar. (Ardiansyah Mahari)