
“Pertumbuhan penduduk di IKN sampai 2045 diperkirakan mencapai 1,7-1,9 juta jiwa,” ujar Rudy.
Pada tahun itu juga, kata Rudy, pertumbuhan rata-rata investasi di IKN ditargetkan mencapai 11,9 persen. Di samping itu, untuk keseluruhan wilayah Kalimantan Timur mencapai 4,2 persen.
“Penggerak ekonomi di IKN nantinya akan ditopang oleh Balikpapan dan Samarinda,” tambah Rudy.
Di sisi lain, pemerhati politik dan isu-isu strategis Prof Imron Cotan menyebut pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN Nusantara dapat mencegah ledakan demografis, yang berwujud social unrest.
“Warga Kalimantan Timur yang saya temui beberapa waktu lalu pun sangat mendukung pemindahan IKN ini, karena akan menciptakan peluang ekonomi, yang berkeadilan,” ucap Imron.
Eks Duta Besar RI Untuk Australia dan Republik Rakyat China (RRC) itu menyatakan standar yang ditetapkan oleh WHO agar zona nyaman hunian bagi satu orang tercapai adalah sembilan sampai 50 meter persegi.
Namun, di sisi lain, Jakarta tak ideal untuk menjadi hunian yang nyaman.
Menurutnya, standar WHO menyebut dengan jumlah penduduk 11,25 juta jiwa, Jakarta memerlukan ruang publik setidaknya seluas sekitar 112,5 juta meter persegi.
“Mustahil, karena luas wilayah Jakarta hanya sekitar 661,5 kilometer persegi,” ucapnya.
Imron menyebut bila ruang yang memadai itu tak terpenuhi, maka potensi pecahnya kerusuhan sosial atau social unrest tinggal menunggu waktu.
“Maka, tak heran apabila kerusuhan-kerusuhan sering terjadi di kota-kota besar, karena sempit dan padatnya penduduk cenderung membuat warga menjadi agresif. Apalagi sumber-sumber ekonomi terbatas,” kata Imron. (Web Warouw)