Senin, 25 Agustus 2025

SIAP GUUUS…! Usulan Tunda Pemilu 2024, Ketum PBNU Gus Yahya: Saya Rasa Masuk Akal

JAKARTA- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengutarakan pendapatnya terkait usulan menunda Pemilu 2024.
Usulan menunda Pemilu 2024 dikemukakan oleh sejumlah elite partai politik (parpol), salah satunya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Gus Yahya menilai, usulan menunda Pemilu 2024 bisa dipahami dan masuk akal.
Terlebih, kata Gus Yahya, Indonesia sedang dihadapkan dengan sejumlah permasalahan bangsa.
“Ada usulan penundaan Pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” tuturnya pada Minggu, 27 Februari 2022.
Gus Yahya menilai, seluruh pihak pemangku kepentingan harus duduk bersama dan mencari solusi untuk mengatasi pelbagai persoalan tersebut.
“Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini,” ucapnya.

“Kunci menghadapinya harus luwes dan ulet supaya bisa mengatasi beban yang ada,” katanya menambahkan, dikutip  dari Antara.

Rusak Demokrasi

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, usulan menunda Pemilu 2024 ditentang oleh pengamat politik Jerry Massie. Dia menilai, hal itu bisa merusak demokrasi Indonesia.

Jerry Massie yang juga Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) menjelaskan, pelaksanaan pemilu merupakan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sehingga tidak ada satupun lembaga yang bisa menunda pelaksanaan pemilu.

“Ini amanat UUD 1945, bagi saya usulan prematur ini sulit dilakukan dan dilaksanakan. Tak ada lembaga yang bisa menghentikannya (penundaan pemilu),” kata Jerry.

Dia menyarankan tokoh petinggi partai politik yang mengusulkan penundaan pemilu sebaiknya tidak membuat pernyataan yang bikin publik bingung. “Mana mungkin seorang menjabat tapi inkonstitusional. Yang bisa melakukan itu sesuai UU adalah MPR RI,” ujar dia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

Abdul Mu’ti meminta elite parpol bersikap bijaksana serta mementingkan kepentingan bangsa di atas kepentingan individu atau kelompok.

“Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar konstitusi,” ujar Abdul Mu’ti sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (26/2) (Enrico N. Abdielli)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru