Waktunya bertepatan dengan rencana Presiden Jokowi berkemah, pada 13 dan 14 Maret 2022.
Para gubernur itu diminta membawa satu liter air dan dua kilogram tanah dari masing-masing provinsi ke lokasi IKN.
Satu liter air dan 2 Kilogram tahan itu nantinya akan dimasukan dalam kendi bernama Kendi Nusantara.
“Kendinya terbuat dari tembaga, kendinya besar gitu,” ungkap Kepala Biro Adpim Setdaprov Kaltim, HM Syafranuddin saat dihubungi , Jumat (11/3/2022).
Nantinya, kata pria yang akrab disapa Ivan itu, tanah dan air dimasukan dalam kendi secara berganti dari semua gubenur sebagai titik awal pembangunan IKN.
“Kendi itu letaknya di titik nol IKN,” ungkap dia.
Khusus untuk Kaltim, air dan tanah akan diambil dari lokasi dua kesultanan yakni Kesultanan Kutai di Lama Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Paser.
“Kebetulan wilayah IKN Nusantara ini kan sebagian wilayah Kesultanan Kutai dan Kesultanan Paser. Jadi itu simbol mewakili Kesultanan yang ada di Kalimantan Timur,” terang pria yang juga Juru Bicara Gubernur Kaltim ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Kepala Otorita Ibu Kota (IKN) Nusantara pada hari Kamis 10 Maret 2022.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Jokowi kabarnya menjatuhkan pilihan kepada Bambang Susantono.
Siapa sebenarnya Bambang Susantono yang akan diberi amanah menjadi Kepala Otorita Ibu Kota (IKN) Nusantara.
Simak sosok Bambang Susantono berikut ini.
Saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan, ia turut ikut membenahi sektor transportasi di Indonesia.
Ia ikut membenahi jalur rel kereta api ganda, monorail, dan busway.
Lalu, ia juga menekankan sistem transportasi yang humanis.
Bapak dua anak ini sempat menjabat sebagai pelaksana Tugas (Plt) Menteri Perhubungan.
Menjabatnya Bambang sebagai Plt, setelah Menteri Perhubungan sebelumnya, Evert Ernest Mangindaan, mengundurkan diri karena terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
Tak sampai di situ, Bambang pada 2015 menjabat sebagai Wakil Presiden Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dengan spesialisasi tugas urusan pengelolaan pengetahuan dan pembangunan berkelanjutan.
Bambang Susantono juga menulis beberapa buku bertemakan infrastruktur dan transportasi.
Ia menuliskan buku berjudul Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah.
Buku tersebut bercerita tentang panduan melakukan terobosan pembangunan nasional.
Buku lain yang ditulisnya yakni 1001 Wajah Transportasi Kita, Strategi dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah, dan Memacu Infrastruktur di Tengah Krisis. (Enrico N. Abdielli)