Minggu, 24 Agustus 2025

KRISIS BAKAL MAKIN MELUAS….! Connie Bakrie Ingatkan Sanksi Pada Rusia Bikin Putin Makin Berani

JAKARTA  Ada alasan kuat kenapa Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan penyerangan yang disebutnya sebagai “Operasi Militer Khusus” ke Ukraina.

Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menilai, Putin melakukan tindakan tersebut sebagai peringatan kepada Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) agar tidak besar kepala memimpin dunia.

“Sebab, di mata saya, Rusia tidak melakukan aneksasi atau invasi. Rusia tidak merancang untuk menduduki atau merebut Ukraina, hanya hegemoni AS dan NATO saja,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 11 Maret.

Dengan berbagai macam sanksi tidak masuk akal yang dilimpahkan kepada Rusia oleh AS dan NATO, Connie berpendapat, hal itu akan membuat Putin semakin berani dan “gila”.

“Karena Putin mengetahui kelemahan kekuatan AS, Uni Eropa, dan NATO, termasuk dalam berdiplomasi,” lanjutnya.

Di samping itu, Connie mengatakan, Indonesia harusnya lebih berhati-hati dalam melihat konflik Rusia-Ukraina agar tidak terjebak dan terjerumus pusaran konflik yang diciptakan AS dan NATO itu.

Larangan Ekspor

Atas sangsi yang dijatuhkan, rupanya Vladimir Putin tak mau ambil pusing.

Ia malah balik membalas sangsi kepada Amerika Serikat CS.

Kini pemerintah Rusia tengah menyusun undang-undang untuk mengambil alih perusahaan asing atau perusahaan swasta dijadikan BUMN bagi yang menentangnya menyerang Ukraina.

Seperti diketahui, semakin banyak perusahaan Barat yang mengakhiri operasi di Rusia setelah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa memberlakukan sanksi ekonomi.

Pemerintah Barat telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia, terutama atas pembelian minyak, dan terhadap miliarder oligarki yang dianggap dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

“Terkait dengan mereka yang akan menutup produksi mereka (di Rusia), kita perlu bertindak tegas di sini, dalam kasus apa pun, tidak boleh ada kerusakan pada pemasok lokal,” ujar Vladimir Putin, Kamis (10/3/2022), dikutip dari Al Jazeera.

“Perlu untuk memperkenalkan manajemen eksternal dan kemudian mentransfer perusahaan-perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja,” jelas Putin.

Putin juga mengatakan kepada para menterinya, Rusia harus memastikan bahwa hak-hak investor asing yang memilih untuk tetap tinggal di negara itu “dilindungi secara andal”.

Vladimir Putin menegaskan, sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia akan bangkit kembali terhadap Barat.

Hal ini termasuk dalam bentuk harga pangan dan energi yang lebih tinggi, dan Moskow akan menyelesaikan masalahnya dan menjadi lebih kuat.

“Sanksi ini akan dikenakan dalam hal apa pun,” kata Putin, Kamis, seperti diberitakan Al Jazeera.

“Ada beberapa pertanyaan, masalah dan kesulitan tetapi di masa lalu kami telah mengatasinya dan kami akan mengatasinya sekarang.”

“Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami,” terang dia.

Melawan Barat, pemerintah Rusia mengatakan telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, medis, mobil, pertanian, listrik dan teknologi, di antara barang-barang lainnya, hingga akhir 2022.

Secara total, lebih dari 200 item dimasukkan dalam daftar penangguhan ekspor, yang juga mencakup gerbong kereta api, kontainer, turbin, dan barang lainnya.

“Terkait dengan mereka yang akan menutup produksi mereka (di Rusia), kita perlu bertindak tegas di sini, dalam kasus apa pun, tidak boleh ada kerusakan pada pemasok lokal,” ujar Vladimir Putin, Kamis (10/3/2022), dikutip dari Al Jazeera.

“Perlu untuk memperkenalkan manajemen eksternal dan kemudian mentransfer perusahaan-perusahaan ini kepada mereka yang ingin bekerja,” jelas Putin.Putin juga mengatakan kepada para menterinya, Rusia harus memastikan bahwa hak-hak investor asing yang memilih untuk tetap tinggal di negara itu “dilindungi secara andal”.

Putin Larang Ekspor 200 Produk Rusia

Vladimir Putin menegaskan, sanksi yang dijatuhkan terhadap Rusia akan bangkit kembali terhadap Barat.

Hal ini termasuk dalam bentuk harga pangan dan energi yang lebih tinggi, dan Moskow akan menyelesaikan masalahnya dan menjadi lebih kuat.

“Sanksi ini akan dikenakan dalam hal apa pun,” kata Putin, Kamis, seperti diberitakan Al Jazeera.

“Ada beberapa pertanyaan, masalah dan kesulitan tetapi di masa lalu kami telah mengatasinya dan kami akan mengatasinya sekarang.”

“Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami,” terang dia.

Melawan Barat, pemerintah Rusia mengatakan telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, medis, mobil, pertanian, listrik dan teknologi, di antara barang-barang lainnya, hingga akhir 2022.

Secara total, lebih dari 200 item dimasukkan dalam daftar penangguhan ekspor, yang juga mencakup gerbong kereta api, kontainer, turbin, dan barang lainnya.

Putin mengakui bahwa sanksi yang dijatuhkan sejak invasi 24 Februari 2022 lalu sangat terasa.

“Jelas bahwa pada saat-saat seperti itu permintaan masyarakat untuk kelompok barang tertentu selalu meningkat, tetapi kami tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan semua masalah ini sambil bekerja dengan tenang,” ucapnya.

“Secara bertahap, orang akan menyesuaikan diri, mereka akan mengerti bahwa tidak ada peristiwa yang tidak bisa kita tutup dan selesaikan,” sambung Putin.

Ia mencatat bahwa Rusia adalah produsen utama pupuk pertanian, dan akan ada “konsekuensi negatif” yang tak terhindarkan untuk pasar pangan dunia jika Barat membuat masalah bagi Rusia.

Menteri Pertanian Rusia melaporkan bahwa ketahanan pangan negara itu terjamin.

48 Negara akan Terpengaruh

Rusia telah membalas sanksi Barat karena menginvasi Ukraina dengan memberlakukan larangan ekspor pada serangkaian produk hingga akhir 2022.

Larangan tersebut mencakup ekspor peralatan telekomunikasi, medis, kendaraan, pertanian, dan listrik, serta beberapa produk kehutanan seperti kayu.

Kementerian Ekonomi Rusia mengatakan, langkah-langkah lebih lanjut dapat mencakup pembatasan kapal asing dari pelabuhan Rusia.

“Sanksi ini akan dikenakan dalam hal apa pun,” kata Putin, Kamis, seperti diberitakan Al Jazeera.“Ada beberapa pertanyaan, masalah dan kesulitan tetapi di masa lalu kami telah mengatasinya dan kami akan mengatasinya sekarang.”

“Pada akhirnya, ini semua akan mengarah pada peningkatan kemerdekaan, swasembada, dan kedaulatan kami,” terang dia.

Melawan Barat, pemerintah Rusia mengatakan telah melarang ekspor peralatan telekomunikasi, medis, mobil, pertanian, listrik dan teknologi, di antara barang-barang lainnya, hingga akhir 2022.

Secara total, lebih dari 200 item dimasukkan dalam daftar penangguhan ekspor, yang juga mencakup gerbong kereta api, kontainer, turbin, dan barang lainnya.

Putin mengakui bahwa sanksi yang dijatuhkan sejak invasi 24 Februari 2022 lalu sangat terasa.

“Jelas bahwa pada saat-saat seperti itu permintaan masyarakat untuk kelompok barang tertentu selalu meningkat, tetapi kami tidak ragu bahwa kami akan menyelesaikan semua masalah ini sambil bekerja dengan tenang,” ucapnya.

“Secara bertahap, orang akan menyesuaikan diri, mereka akan mengerti bahwa tidak ada peristiwa yang tidak bisa kita tutup dan selesaikan,” sambung Putin.

Ia mencatat bahwa Rusia adalah produsen utama pupuk pertanian, dan akan ada “konsekuensi negatif” yang tak terhindarkan untuk pasar pangan dunia jika Barat membuat masalah bagi Rusia.

Menteri Pertanian Rusia melaporkan bahwa ketahanan pangan negara itu terjamin. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru