JAKARTA- Terkait dituding berafiliasi atau mendukung terorisme di Indonesia, berikut daftar pejabat perusahaan pelat merah yang dicopot.
Sebelumnya, Kementerian BUMN telah mencopot Immanuel Ebenezer (Noel) dari komisaris PT Mega Elektra, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero), lantaran dituding berafiliasi atau mendukung terorisme di Indonesia.
Selain itu, ada tiga nama lainnya pejabat BUMN yang terpaksa dicobot dan mengundurkan diri karena isu keterlibatan dalam gerakan radikalisasi di Tanah Air.
Adapun ketiga nama tersebut yaitu Kuntjoro Pinardi yang pernah menjabat sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero), dua nama pejabat PT Pelni (Persero), namun untuk kedua nama hingga kini belum dipublikasikan secara resmi.
Pencopotan dan pengunduran diri tersebut sejalan dengan Surat Keputusan (SE) Menteri BUMN Nomor 15/MBU/XI/2021.
Dalam SE disebutkan seorang pejabat negara dilarang menjadi simpatisan maupun anggota, memberi dukungan langsung maupun tidak langsung yang mengarah pada tindakan terorisme.
Ditegaskan pula pada poin 2 bahwa setiap BUMN wajib melakukan pencegahan dan penindakan potensi berkembangnya paham radikalisme.,
Berikut daftar petinggi BUMN yang mengundurkan diri atau didepak oleh Kementerian BUMN lantaran isu terorisme.
Immanuel Bennezer
Immanuel Bennezer diangkat sebagai Komisaris Mega Eltra oleh pemegang daham pada 12 Juni 2021. Mega Eltra merupakan anggota holding perusahaan pelat merah yakni Pupuk Indonesia.
Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan, jasa konstruksi dan keagenan, hingga industri cat.
Meski begitu, sejak Kamis (24/3/2022) Noel dipecat pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Mega Elektra.
Pemecatan ini lantaran dituduh mendukung terdakwa terorisme, Munarman, saat menjadi saksi ahli persidangan kasus tindak pidana terorisme di Pengadilan Jakarta Timur, (23/2/2022).
Pencopotan tersebut pun menjadi bagian dari bersih-bersih BUMN dari oknum yang terafiliasi dengan terorisme.
Immanuel mengaku dirinya tidak mengetahui alasan pemegang saham memecat dirinya.
Meski begitu, belakangan kelompok aksi masa yang mengatasnamakan Merah Putih Bergerak meminta Menteri BUMN Erick Thohir segera mencopot dirinya.
Pejabat Pelni
Pencopotan dua pejabat Pelni karena disebut-sebut menggelar pengajian Ramadhan tanpa izin dan pemberitahuan kepada dewan direksi.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Persoalan itu mengemuka ke publik setelah Komisaris Independen Pelni Kristia Budiyarto alias Kang Dede menyebut ada pejabat Pelni yang diberi sanksi agar menjadi peringatan bagi seluruh insan BUMN agar tak terlibat radikalisme.
“Ini pelajaran sekaligus warning kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan mencopot ataupun memecat pegawainya yang terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sedikit pun, berangus!” tulisnya melalui akun sosial medianya beberapa waktu lalu.
Namun, kabar ini diluruskan Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Opik Taufik, yang menyebutkan bahwa tidak ada pemecatan yang dilakukan direksi perseroan terhadap pejabat terkait. (Web Warouw)