VIVA Militer melaporkan dalam berita Senin 4 April 2022, perintah Putin kepada pasukan Chechnya dikonfirmasi langsung oleh Kadyrov. Kadyrov juga menyampaikan alasan orang nomor satu Rusia memerintahkan pasukan Chechnya berhenti berperang.
“Presiden Putin meminta saya untuk menangguhkan pekerjaan saya (berjuang bersama pasukan Rusia di Ukraina) pada bulan Ramadhan, karena rasa lapar dan haus mempengaruhi kemampuan saya,” ujar Kadyrov dikutip dari Shafaq.
Siapa sangka, ternyata Kadyrov justru menolak perintah Putin. Bukan tanpa penjelasan, Kadyrov menyatakan kepada Putin bahwa berpuasa di bulan Ramadhan takkan menguragi kemampuan pasukannya.
Tak hanya itu, Kadyrov juga memastikan bahwa ibadah puasa yang dijalankan olehnya dan pasukan Chechnya akan menambah kekuatan. Sebab bagi Kadyrov, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan perintah jihad.
“Tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa Ramdhan adalah bulan penaklukan dan jihad yang sesungguhnya. Dan, Ramadhan adalah bulan dengan pahala ganda,” katanya.
“Putin tersentuh oleh kebesaran Islam. Dan, dia terkejut ketika saya mengatakan kepadanya bahwa kami memperoleh kekuatan spiritual kami dari berpuasa,” ucap Kadyrov.
Apa yang disampaikan oleh Kadyrov kepada Putin ternyata benar. Pasukan Chechnya bersama tentara Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), dipastikan telah berhasil menguasai kota Mariupol, Ukraina.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Kadyrov mengonfirmasi langsung keberhasilan pasukannya, dan mengunggah sebuah video pengepungan Mariupol.
“Pasukan kami aktif menyerang pabrik metalurgi Azovstal, di mana sisa-sisa milisi batalyon nasional berlindung. Kita bisa lihat quadcopter taktis memantau wilayah, mengidentifikasi dan menembak musuh,” kata Kadyrov. (Web Warouw)