JAKARTA- Para pengusaha menengah atas mengeluhkan kebijakan Menteri Keuangan soal pajak 11% dan berbagai ijin usaha yang dianggap memberatkan usaha. Sebaliknya sektor UMKM mendapatkan kemudahan usaha bahkan mendapatkan insentif pasca pandemi Covid-19. Pengusaha tidak akan bangkrut dengan kebijakan baru tersebut disisi lain UMKM lebih cepat bangkit dengan berbagai fasilitas pemerintah. Demikian Christine Hartani Tjakra, salah seorang pengusaha kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (23/4).
“Pajak itu untuk memperbesar pemasukan negara. Dan kita gak bakal bangkrut karenanya. Hanya keuntungan berkurang sedikit. Sementara itu pemerintah harus secepatnya membangkitkan ekonomi rakyat berbasis UMKM yang selama ini menjadi penopang ekonomi nasional dalam berbagai krisis ekonomi yang sudah pernah kita lalui. Oleh karenanya tugas pengusaha adalah mendukung Presiden Jokowi menyelamatkan masa depan Indonesia” ujarnya.
Menurutnya, kontribusi pajak 11% dari pengusaha justru menyelamatkan bangsa dan negara dari krisis ekonomi dunia dan dalam negeri, yang saat ini dipakai oleh kelompok anti pemerintah untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.
“Yang harus kita pastikan saluran buat UMKM tepat sasaran agar ekonomi rakyat bangkit dan ekonomi nasional bisa kembali pulih mengejar percepatan pembangunan secara merata, bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia dsri sabang sampai merauke,” ujarnya.
Christine Hartani mengingatkan agar para pengusaha jangan termakan isu anti pemerintah yang bertujuan menjatuhkan pemerintah Presiden Jokowi.
“Semua orang tahu Jokowi sudah kerja keras untuk negara dan bangsa tapi banyak orang-oranf sekitarnya yang double standar. Sehingga program baik Jokowi banyak yang tidak bisa dirasakan merata bagi rakyat banyak,” katanya
“Makanya kita harus mendukung penuh usaha Jokowi, agar sektor bisnis kembali tumbuh dari UMKM sampai pengusaha menengah dan atas,” lanjutnya.
Bahkan menurutnya semua pengusaha harus mendukung Presiden Jokowi kembali memimpin Indonesia dimasa depan untuk kelangsungan Kebangkitan Indonesia secepatnya.
“Jangan percaya hasutan oposisi yang justru merugikan kita semua nantinya. Sudah terbayang bagaimana Indonesia jika Presiden Jokowi sudah tidak memimpin Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya saat presiden baru menggantikan Jokowi, maka semua proyek yang berjalan akan terhenti bahkan bisa batal.
“Investor luar akan ragu bahkan batal masuk, ekonomi slowdown lagi, industri macet, lapangan pekerjaan hilang, daya beli masyarakat menurun. Sementara politik pecah belah menajam dan kita akan mengalami balkanisasi,” ujarnya.
Waspada Balkanisasi
Balkanisasi menurut Christine Hartani adalah kehendak pihak luar negeri agar lebih mudah mengeruk kembali semua sumberdaya alam Indonesia.
“Hal ini sudah terjadi di eropa bekas Uni Soviet. Kita sudah lihat konflik AS dan NATO menghadapi Rusia dengan menggunakan Ukraina. Apakah kita mau Indonesia seperti mereka,” ujarnya.
Kelas menengah pengusaha menurutnya adalah lapisan masyarakat yang termaju membawa Indonesia lebih cepat sejahterah.
“Jangan sampai kelas menengah khususnya para pebisnis hanya jadi alat penghancuran bangsa menuju balkanisasi. Waspadalah,” ujarnya.
Untuk itu juga Christine Hartani berhadap pemerintah tegas menyikapi kelompok-kelompok yang mengganggu pembangunan dan merongrong ideologi negara Pancasila.
“Rakyat mayoritas akan mendukung pemerintahan yang peduli padanya dan mempercepat pemerataan kesejahteraan,” tegasnya. (Web Warouw)