JAKARTA – Di media sosial, tiba-tiba muncul tudingan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mencoba menutup-nutupi kebakaran yang terjadi di Sirkuit Formula E Jakarta 2022.
Salah satu yang melontarkan tudingan ini adalah netizen dengan nama akun Twitter @Ferlian_98. Netizen ini menyebut, Anies dan kelompoknya mencoba membungkam wartawan.
“Kerja jurnalistik dibungkam oleh Anies Baswedan dan kroninya. Kebakaran yang terjadi di sirkuit FE coba mereka tutupi,” kata netizen tersebut, seperti Senin, 6 Juni 2022.
“Wartawan dilarang keras meliput! Media diancam! Video, foto dipaksa untuk dihapus,” lanjutnya.
Netizen ini bahkan membandingkan hal ini dengan pola pembungkaman di di era Presiden ke-2, Soeharto.
“Sorry to say, ini mirip dengan pola pembungkaman media di era diktator Soeharto,” katanya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan alias TGUPP DKI Jakarta, Tatak Ujiyati pun angkat suara mengenai tudingan ini.
Pertama, Tatak Ujiyati menekankan bahwa tidak ada kebakaran, melainkan genset yang mengalami overheating sehingga mengeluarkan asap.
Kedua, ia mengatakan bahwa tidak ada pengusiran terhadap wartawan. Menurutnya, kawasan diamankan demi keselamatan.
Ketiga, Tatak Ujiyati juga menekankan bahwa area sirkuit Formula E dikontrol sepenuhnya oleh Formula E Operations (FEO).
“Duh bawa-bawa Soeharto pdhal soal kecil. 1) Bukan kebakaran hanya 1 genset overheating berasap lalu dimatikan. Hanya 1 genset dari puluhan,” kata Tatak Ujiyati.
“2) Tak diusir tapi kawasan diamankan, safety first untuk tekan risiko. 3) Hari H kontrol area sirkuit 100% dibawah FEO,” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Tatak Ujiyati juga melampirkan pernyataan tertulis dari koleganya di TGUPP DKI Jakarta yang mendampingi pergelaran Formula E.
Hanya saja, ia tak menyebutkan nama anggota TGUPP DKI Jakarta tersebut.
“Nggak ada kebakaran. Ada satu genset overheating, lalu berasap dan dimatikan. Hanya satu dari puluhan Genset. Tidak mengganggu sama sekali, karena memang sudah disiapkan genset backup,” tulis Tatak Ujiyati.
“Kejadian setelah balapan, sekitar jam 18.00. Bukan diusir, tetapi kawasan diamankan supaya memudahkan penanganan dan menekan risiko bagi pengunjung termasuk jurnalis,” lanjut Tatak.
“Tindakan yang dilakukan sesuai dengan protokol Formula E, yang memang sangat ketat. Saat hari H, kontrol dan manajemen di area sirkuit 100% di tangan tim Formula E Operations (FEO),” tutup Tatak Ujiyati. (Web Warouw)