Rabu, 2 Juli 2025

NATO BLINGSATAN NIH…! Selamat Tinggal Ukraina, 4 Wilayah Umumkan Menang Referendum Ikut Rusia

JAKARTA – Masyarakat Ukraina Timur mengumumkan kemenangan di referendum yang digelar hampir sepekan kemarin.

Mayoritas masyaarakat telah memilih mendukung bergabungnya wilayah tersebut dengan Kremlin.
Perlu diketahui ada empat wilayah yang mengadakan referendum. Yakni Zaporizhzhia selatan, Kherson selatan, Lugansk Timur dan Donetsk.

Badan jajak pendapat lokal di wilayah Zaporizhzhia selatan mengatakan 93,11% pemilih memilih ikut Rusia. Di Kherson selatan, 87,05% pemilih juga disebut memilih bergabung.

Di wilayah Lugansk timur angkanya mencapai 98,42%. Sedangkan di Donetsk badan pemungutan suara mengatakan 99,23%.

“Kami semua menginginkan ini sudah sangat lama,” kata pemimpin masyarakat di Donetsk, Denis Pushilin, dimuat kantor berita pemerintah Rusia RIA Novosti, dikutip AFP, Rabu (28/9/2022).

“Kami bersatu kembali dengan tanah air kami yang hebat, dengan Rusia yang hebat,” tegasnya.

Perang Rusia dan Ukraina sudah berlangsung tujuh bulan. Hingga kini sedikitnya 5.000 lebih warga sipil tewas.

Menyelamatkan Nyawa

Menyelamatkan nyawa orang menjadi perhatian utama Rusia dalam referendum yang diadakan di Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk serta wilayah Zaporozhye dan Kherson yang dikuasai Rusia. Presiden Vladimir Putin menegaskan hal itu pada Selasa (27/9/2022) di tengah ketegangan yang meningkat seiring referendum yang digelar beberapa waktu lalu.

“Operasi militer khusus dan referendum di Donbass, bertujuan menyelamatkan orang di semua wilayah, di mana referendum ini diadakan, berada di garis depan,” papar Putin.

Dia menekankan kembali posisi Moskow bahwa referendum, yang berakhir pada Selasa, pada akhirnya dimaksudkan untuk melindungi penduduk lokal dan membawa perdamaian ke wilayah tersebut.

Referendum untuk bergabung Federasi Rusia telah berlangsung di Republik Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Zaporozhye dan Kherson, sejak Jumat.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, pemungutan suara itu serupa dengan yang terjadi di Crimea pada Maret 2014, ketika penduduk semenanjung memilih bergabung kembali dengan Rusia dan memisahkan diri dari pemerintahan Kiev.

Putin mengatakan Moskow akan mendukung hasil apa pun dan akan menyambut baik daerah-daerah itu jika mereka memilih bergabung dengan Rusia.

Moskow juga telah memberi isyarat jika kedua republik dan wilayah itu bergabung, mereka akan menganggap serangan terhadap wilayah tersebut sebagai serangan terhadap wilayahnya dan akan merespons untuk mempertahankan diri.

Sejumlah pemimpin Barat, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengutuk referendum itu sebagai tidak sah dan tidak demokratis serta bersumpah “tidak pernah mengakui” hasilnya.(Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru