JAKARTA- Mantan Presiden Brasil Lula Da Silva kembali memenangkan pemilu, setelah mengalahkan petahana Jair Bolsonaro, Minggu (30/10). (Ist)
JAKARTA – Otoritas pemilihan Brasil menyatakan bahwa Luiz Inácio Lula da Silva dari Partai Buruh mengalahkan petahana Jair Bolsonaro untuk menjadi presiden Brazil berikutnya.
Seperti dikutip dari The Associated Press, Minggu (30/10/2022), dengan 98,8 persen suara yang dihitung, da Silva menang tipis dengan 50,8 persen suara dan Bolsonaro memperoleh 49,2 persen suara. Dengan hasil ini, otoritas pemilihan menyatakan kemenangan da Silva.
Da Silva sebelumnya pernah menjadi Presiden Brasil pada periode 2003-2010. Dia berjanji akan memulihkan Brasil dan menuju negara yang lebih Makmur.
Kemenangan ini merupakan kembalinya kekuasaan yang menakjubkan bagi da Silva, 77, yang pernah dipenjara pada 2018 karena isu korupsi yang direkayasa dari Amerika Serikat dan membuatnya absen dari pemilihan tahun itu. Absennya Da Silva telah membuka jalan bagi kemenangan Bolsonaro.
Pemilu kali ini berlangsung ketat. Pada hari pemilihan, pemberian suara ditutup pukul 17.00 waktu setempat secara nasional. Karena pemungutan suara dilakukan secara elektronik, hasil awal keluar dengan cepat dan hasil akhir tersedia beberapa jam kemudian.
Bolsonaro memimpin sepanjang paruh pertama penghitungan. Namun ketika Da Silva mulai menyusul perolehan suara, mobil-mobil di jalanan pusat kota Sao Paulo mulai membunyikan klakson. Orang-orang di jalan-jalan lingkungan Ipanema, Rio de Janeiro, terdengar berteriak, “Sudah berubah!”
Di markas da Silva di pusat kota Sao Paulo, orang-orang menahan diri untuk tidak merayakannya sampai lembaga survei yang disegani, Datafolha, mengumumkan kemenangan Da Silva. Ketika kemenangan diumumkan, kemudian warga meledak dalam sorak-sorai.
Di luar rumah Bolsonaro di Rio de Janeiro, seorang wanita di atas truk menyampaikan doa melalui pengeras suara, lalu bernyanyi dengan penuh semangat, mencoba membangkitkan energi.
Tetapi para pendukung yang mengenakan bendera hijau dan kuning hampir tidak menanggapi. Banyak yang bersemangat ketika lagu kebangsaan dimainkan, bernyanyi bersama dengan tangan di atas hati mereka.
Dalam pidato kemenangannya, Lula berjanji akan mempersatukan bangsa yang kini tengah terpecah. Ia juga bertekad akan melindungi Hutan Amazon yang selama dua periode pemerintahan Bolsonaro menjadi sorotan lantaran tingkat deforestasi yang kian meluas.
Saat menjadi Presiden Brasil 2003-2010, Lula dikenal sebagai sosok pemimpin yang moderat dan pragmatis meski berhaluan sayap kiri.
Di akhir masa jabatannya, peringkat penerimaan publik terhadap kepemimpinan Lula mencapai 87 persen, tertinggi dalam sejarah Brasil.
Namun, Lula kemudian terperosok dalam skandal korupsi besar-besaran yang menyeret perusahaan minyak pelat merah Petrobras. Skandal itu turut menyeret sejumlah politikus berpengaruh hingga bos Petrobras.
Lula selalu membantah tuduhan bahwa dia menerima suap dalam skandal korupsi Petrobras. Namun, ia dinyatakan bersalah dan sempat dipenjara pada 2018.
Ia menghabiskan lebih dari 18 bulan di bui sebelum dibebaskan sambil menunggu banding.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Saat ini, sorotan pun tertuju pada Bolsonaro dan para pendukungnya yang selama periode pemilu terus menuduh ada kecurangan yang terjadi meski tanpa memaparkan bukti.
Bolsonaro bahkan menganggap pengadilan, lembaga pemilu, hingga media telah bersekongkol untuk melawan dia dan kelompok sayap-kanannya. (Web Warow)