JAKARTA- Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, disela KTT ASEAN di Kamboja pada Minggu (13/11/2022), menyebut adanya kesepakatan trilateral Australia-Inggris-AS (AUKUS) tahun lalu merupakan perpanjangan kepentingan NATO di kawasan Asia-Pasifik.
Sputniknews.com melaporkan mereka sedang upayakan militerisasi kawasan dan mengklaimnya. Atas inisiatif ASEAN, sejatinya kawasan ini sudah berpuluh-puluh tahun memiliki struktur keamanan dengan terciptanya kerja sama inklusif, imbang dan setara.
Adanya konsep strategi Indo Pasifik AS sebagai dokumen rahasia yang menetapkan dan mempromosikan “format tidak terbuka untuk semua orang” _(formats that are not open to everyone)._ Menlu Lavrov mengutarakan, “format ini menyaingi struktur inklusif yang ditetapkan pemimpin dan warga ASEAN, dan membayangkan militerisasi kawasan tersebut dengan fokus menahan kepentingan China dan Rusia di kawasan Asia-Pasifik”.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, salah satu garis kebijakan AS dan NATO mengenai pembangunan dan militerisasi kawasan Asia-Pasifik adalah terbentuknya blok militer AUKUS (Australia-Inggris-AS), yang sekarang selalu aktif coba menarik Selandia Baru, Kanada, dan Jepang untuk bergabung.
Bagi Moskow sebaiknya tetap menghormati dan menjunjung tinggi keberlangsungan format yang selama ini dipertahankan ASEAN. Tetapi, ternyata Barat mengembangkan rencananya sendiri.
“Banyak orang sekadar basa-basi atas pentingnya pengakuan peran ASEAN, namun kenyataannya mereka justru berpegang kebijakannya sendiri dengan mempromosikan mekanisme dan alat konfrontasional”, tandas Lavrov.
NATO menginginkan terbentuknya blok ini terfokus upaya peningkatan peran utama di kawasan Asia Pasifik semakin aktif. Diplomat senior Rusia ini mengatakan, “NATO tidak lagi merupakan aliansi murni defensif seperti ketika era Uni Soviet dan Pakta Warsawa.”
Lanjut Lavrov, “NATO telah berkali-kali memindahkan garis pertahanan semakin dekat ke perbatasan kami. Pada KTT Madrid musim panas lalu diumumkan bahwa mereka memikul tanggung jawab global dan keamanan Euro-Atlantik serta Indo Pasifik sebagai wilayah yang tidak boleh terbagi”. Ia tambahkan pula bahwa garis pertahanan sudah dialihkan ke Laut Cina Selatan.
Pernyataan Lavrov pernah muncul saat berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi, di tengah pertemuan tingkat Menteri ASEAN di Kamboja awal September 2022. Ada agenda jelas memanfaatkan AUKUS demi memajukan kepentingan NATO terhadap Indo Pasifik. Dan sebenarnya hal ini tidak dapat disembunyikan oleh para anggota NATO.
Blok keamanan trilateral AUKUS yang didirikan September 2021 bertujuan mengembangkan dan mengarahkan kapal selam tenaga nuklir serta memobilisasi pasukan militer Barat masuk kawasan Pasifik. Selain berjanji untuk memperkuat armada Australia, pakta tersebut juga mencakup kerja sama di bidang kecerdasan buatan, _cyber war,_ kemampuan bawah air dan serangan jarak jauh.
Saat ketegangan konflik Ukraina, pada kesempatan terpisah 2021 Rusia mengingatkan NATO dan AS memberi jaminan agar tidak meluaskan pengaruh ke timur termasuk Ukraina dan Georgia, serta tidak mendirikan pangkalan militer di negara-negara bekas Soviet. Tetapi garis kebijakan keamanan Rusia ini ditolak mentah-mentah dan Washington berkukuh keras tidak akan membiarkan siapa pun membanting kebijakan pintu terbuka NATO. (Hari Subagyo)

