JAKARTA– Presiden Joko Widodo hari ini melakukan kunjungan secara langsung ke Cianjur, Provinsi Jawa Barat, melalui jalur darat untuk memastikan korban gempa mendapatkan penanganan yang memadai.
Dalam kunjungan tersebut Jokowi memaatikan pemerintah akan memberikan bantuan bagi warga yang rumahnya rusak imbas gempa di Cianjur. Jumlah kompensasi bagi rumah yang rusak itu bervariasi.
Bagi rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta. Sementara rusak sedang sebesar Rp25 juta dan rusak ringan Rp10 juta.
#Jokowi #Gempa #GempaCianjur#gempabumi #Cianjur #CianjurBerduka
Seorang korban gempa mengejar dan mengadu pada Presiden Jokowi saat mendatangi lokasi pengungsi gempa Cianjur, Selasa 22 November 2022 pic.twitter.com/yGTEvEc0AL— Bergelora.com (@bergeloralah) November 22, 2022
Ia pun mewanti-wanti agar rumah-rumah itu dibangun lagi dengan konsep standar bangunan antigempa bumi sesuai arahan Kementerian PUPR.
#Jokowi #Gempa #GempaCianjur#gempabumi #Cianjur #CianjurBerduka
Seorang korban gempa mengejar dan mengadu pada Presiden Jokowi saat mendatangi lokasi pengungsi gempa Cianjur, Selasa 22 November 2022 pic.twitter.com/yGTEvEc0AL— Bergelora.com (@bergeloralah) November 22, 2022
“Rumah-rumah yang kena gempa ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan anti gempa oleh Menteri PUPR. Tadi disampaikan BMKG bahwa gempa ini 20 tahunan. Jadi rumah antigempa,” ujarnya Selasa, (22/11).
Selain itu, Jokowi juga ingin memastikan bantuan logistik, seperti makanan, minuman, obat-obatan, sembako, dan bantuan lainnya, tidak menemui hambatan dalam pengiriman, serta memerintahkan terlebih dahulu melakukan pencarian korban hilang.
“Untuk korban-korban yang masih tertimbun, saya juga telah perintahkan agar itu didahulukan, evakuasinya, penyelamatan, didahulukan,” kata dia.
162 Orang Meninggal
Kepada Bergelora.com dilaporkan sudah sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Dari jumlah tersebut, mayoritas merupakan anak-anak.
Masih dari data yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, disebutkan pula ada 326 warga luka-luka dan 13.784 orang mengungsi. Lokasi pengungsian tersebar 14 titik.
“Tercatat di call center BPBD ada 162 yang meninggal dunia. Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak, kita sangat prihatin,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Bupati Cianjur, Senin malam pukul 21.30 WIB.
Emil menyebut, banyak korban anak karena saat kejadian banyak siswa sekolah yang sedang belajar di madrasah atau pesantren.
Emil belum mendapat data pasti berapa jumlah anak yang menjadi korban gempa bermagnitudo 5,6 itu.
“Nah, per malam ini kita masih mengklasifikasi persentasenya, tapi laporan di lapangan selalu menyebutkan secara kualitatif mayoritas anak-anak,” tuturnya.
Sementara rumah rusak dengan skala 60-100 persen berjumlah 2.345 unit.
Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi. Sementara jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal.
Namun, pihaknya belum mendapat laporan lebih lanjut terkait lima mobil yang terperangkap.
Dilaporkan juga dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi. (Web Warouw)