JAKARTA- Argentina melangkah ke final piala dunia Qatar 2022 setelah sukses mengalahkan Kroasia 3-0, Rabu pagi (14/12).
Sukses Argentina tidak terlepas dari peran megabintang Lionel Messi yang tampil cermerlang. Messi dalam partai semi final itu membuktikan diri sebagai pemain yang punya kualitas mumpuni sehingga pemain yang akrab disapa Leo tampil begitu impresif.
Messi menunjukkan kualitasnya bahwa diusia 35 tahun,sebagai pemain, ia masih terhebat di seantero dunia, dalam mengolah si kulit bundar dan mengorganisasi rekan2nya di lapangan. Dia memiliki kualitas tehnik mendekati sempurna.
Bahkan Leonel Messi dengan permainan briliiannya menyihir penonton yang memadati stadium dan pemain pemain Kroasia sendiri.
Dengan talenta dimiliki, Kapten tim nasional Argentina ini dipartai semi final menunjukan kebintangannya, sehingga mengundang decak kagum penonton yang menyesaki, Stadion Lusail,Doha, Qatar
Gol ketiga yang dilesatkan Alvares menit 69, merupakan hasil dari ciamik permainan Messi. Menerima bola lemparan kedalam di daerah sebelah Kiri pertahanan Kroasia, ia menggiring bola kemudian memberi bola ke Alvares, pemain muda berbakat Argentina ini memberi kembali bola ke Messi, lalu ia membawa bola meliuk liuk melewati beberapa pemain belakang Kroasia yang berusaha menegatnya. Namun upaya itu gagal malah bola seakan lengket di kaki Sang Bintang, dari sudut sempit sebelah kiri pertahanan Kroasia, masih sempat mengecoh pemain belakang, lalu ia memberi umpan silang yang dengan mudah dieksekusi Alvares tanpa bisa ditepis kiper Livakovic. Itulah proses gol ketiga, terjadi begitu indah dan mengagumkanyang disajikan seorang Messi.
Lionel Messi sendiri mengawali gol lewat tendang penalti ketika Bomber, Alvares diambil dikotak terlarang oleh ,Kiper Livakovic dimenit 34. Pemain muda ini juga mengoleksi gol ke gawang Kroasia menit 39.
Rekor Argentina di final piala dunia keenam kalinya. Tahun 1930 dikalahkan Uruguay 2-4, tahun 1978 mengalahkan Belanda 3-1 (juara), 1986 mengalahkan Jerman Barat 3-1(juara), 1990 dikalahkan Jerman 0-1 dan 2014 ditaklukan Jerman 0-1. Tahun 2022? (Eddy Lahengko)
